Di situsnya, UNICEF mengungkapkan ada kesenjangan parah dalam jumlah dosis vaksin yang tersedia dibandingkan dengan tingkat kebutuhan saat ini. Permintaan dosis vaksin untuk menanggapi wabah makin meningkat dalam periode 2021 hingga 2023 dibandingkan dekade sebelumnya, menurut UNICEF.
Meskipun vaksin kolera biasanya diberikan dalam dua dosis, Kelompok Koordinasi Internasional (ICG) mengubah rekomendasinya menjadi dosis tunggal pada Oktober 2022 karena kekurangan yang terus berlanjut. Dokter Vivekanandan menyebut kekurangan vaksin kolera sangat memprihatinkan mengingat ini adalah infeksi yang serius.
"Kita harus menginvestasikan sumber daya finansial dan lainnya untuk mengurangi beban di seluruh dunia," ujarnya.
Dokter Vivekanandan juga menyebut sumber daya internasional perlu memberikan komitmen. Lalu, kemitraan dengan perusahaan farmasi perlu dilakukan untuk membantu memproduksi lebih banyak vaksin.
Di situs web Food and Drug Administration (FDA), kekurangan pasokan Vaxchora disebut telah teratasi. FDA mencatat bahwa Emergent Travel Health sebagai produsen vaksin telah mengumumkan pada Mei 2021 bahwa pihaknya melakukan penghentian sementara distribusi Vaxchora karena berkurangnya perjalanan internasional secara signifikan akibat pandemi Covid-19. Kekurangan tersebut tercatat telah teratasi pada Mei 2023.