Dwi juga mengatakan masyarakat harus menyadari keragaman budaya di Indonesia karena adanya banyak pengaruh kebudayaan yang masuk seperti Peranakan, Eropa hingga Arab. Kebaya menjadi salah satu kontribusi keragaman budaya di Indonesia sebagai negara adi-budaya, sehingga masyarakat perlu saling menerima dan tidak menghiraukan dari mana asal budaya tersebut datang.
"Tidak perlu mempermasalahkan produk budaya tersebut berasal dari etnis mana pun yang ada di Indonesia, selama produk tersebut memiliki kontribusi terhadap keragaman budaya Indonesia sebagai negara adi-budaya," kata Dwi.
Dengan didaftarkannya kebaya ke dalam warisan budaya UNESCO, diharapkan masyarakat semakin menerima ragam budaya Indonesia dari berbagai asal sebagai identitas nasional. Kesenian reog asal Ponorogo, Jawa Timur, alat musik tradisional kolintang dari Sulawesi Utara, dan pakaian tradisional kebaya diusulkan menjadi warisan budaya Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).