Selasa 07 May 2024 22:17 WIB

Punya Sejarah Panjang di Indonesia, Kebaya Bisa Jadi Identitas Nasional Berbasis Kelokalan

Kebaya diperkirakan dibawa oleh pendatang dari etnis China.

Red: Reiny Dwinanda
Kelompok dari Penari Berkebaya Indonesia dan Kebaya Menari menyelenggarakan pawai CFD Kartinian saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (21/4/2024). Pawai ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini 2024 yang diperingati setiap 21 April dengan mengangkat tema Habis Gelap Terbitlah Terang. Dalam pawai tersebut, sejumlah peserta berjalan dan sesekali menarikan sejumlah tarian daerah dari Sarinah menuju Bundaran HI mengenakan busana kebaya, bawahan batik sogan serta pakaian adat.
Foto:

Dwi juga mengatakan masyarakat harus menyadari keragaman budaya di Indonesia karena adanya banyak pengaruh kebudayaan yang masuk seperti Peranakan, Eropa hingga Arab. Kebaya menjadi salah satu kontribusi keragaman budaya di Indonesia sebagai negara adi-budaya, sehingga masyarakat perlu saling menerima dan tidak menghiraukan dari mana asal budaya tersebut datang.

"Tidak perlu mempermasalahkan produk budaya tersebut berasal dari etnis mana pun yang ada di Indonesia, selama produk tersebut memiliki kontribusi terhadap keragaman budaya Indonesia sebagai negara adi-budaya," kata Dwi.

Dengan didaftarkannya kebaya ke dalam warisan budaya UNESCO, diharapkan masyarakat semakin menerima ragam budaya Indonesia dari berbagai asal sebagai identitas nasional. Kesenian reog asal Ponorogo, Jawa Timur, alat musik tradisional kolintang dari Sulawesi Utara, dan pakaian tradisional kebaya diusulkan menjadi warisan budaya Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement