AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Penulis lagu asal Inggris, Guy Chambers, menyerukan kepada para pelaku industri musik untuk berhenti merekrut anak di bawah umur ke dalam boyband. Seruan ini menyusul kematian Liam Payne pada awal pekan ini.
Penyanyi solo dan mantan anggota One Direction ini meninggal dunia pada usia 31 tahun pada Rabu (16/10/2024), setelah terjatuh dari balkon lantai tiga di Hotel CasaSur Palermo di Buenos Aires, Argentina. Sejak kematiannya, tokoh-tokoh dari seluruh industri musik telah berbicara tentang dampak ketenaran terhadap para bintang muda. Payne berusia 14 tahun saat pertama kali mengikuti audisi X Factor, dan 16 tahun saat menjadi anggota One Direction pada musim ke-10 acara tersebut.
Kini, Chambers, merefleksikan ketenaran luar biasa dari Payne di usia yang masih muda. “Saya rasa menempatkan anak berusia 16 tahun di dunia orang dewasa seperti itu berpotensi merusak,” kata dia seperti dilansir NME, Senin (21/10/2024).
Ia kemudian mengungkapkan bahwa krisis mental yang dihadapi Payne juga terjadi pada Robbie William, mantan vokalis Take That. Williams yang juga merasakan ketenaran pada usia muda pernah melalui periode depresi, kecemasan, dan ketergantungan pada narkoba, yang disebabkan karena tekanan besar saat bersama Take That.
“Saya tahu dalam kasus Robbie, dengan Take That, tidak ada perlindungan yang tepat untuk menjaga anak-anak remaja. Sampai saat ini, saya melihat industri masih sama saja. Tidak menaruh perhatian serius pada kesejahteraan artis muda,” ujar Chambers.
Para anggota One Direction yang masih hidup, Zayn Malik, Niall Horan, Louis Tomlinson, dan Harry Styles, membagikan pernyataan bersama tentang kematian Payne. Mereka mengungkapkan rasa duka cita dan kehilangan yang mendalam atas tragedi ini.
Tribute untuk Payne juga dilakukan oleh para penggemarnya di seluruh dunia, termasuk di Liverpool dan Argentina. Di seluruh industri musik, banyak yang memberikan penghormatan kepada Payne, termasuk Shawn Mendes, Maggie Rogers, Rita Ora, dan Liam Gallagher.