AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Prof Rose Mini Agoes Salim, menanggapi kasus seorang pengusaha di Surabaya yang memaksa siswa untuk bersujud dan menggonggong karena mengejek anaknya. Menurut Rose, tindakan pengusaha tersebut tidak bisa dibenarkan.
Prof Rose menjelaskan mengejek teman memang termasuk pada perilaku salah dan buruk. Namun demikian, respons orang tua ketika anaknya mendapat ejekan, seharusnya lebih bijaksana dan tidak lantas menghukum anak orang lain seenaknya.
“Dengan menyuruh anak orang lain bersujud dan menggonggong itu adalah suatu hal yang tidak mendidik, menurut saya. Ini juga menunjukkan bahwa dia sebagai orang tua tidak bisa membedakan perilaku baik dan buruk,” kata Prof Rose Mini saat dihubungi Republika.co.id pada Selasa (12/11/2024).
Tindakan pengusaha tersebut, yang memaksa anak orang lain untuk bersujud dan mengonggong, juga dinilai sebagai bentuk arogansi. Menurut Rose, mempertontonkan sikap arogan di hadapan publik bukanlah suatu penyelesaian masalah, namun malah menimbulkan masalah baru.
“Dan kalau menurut saya, saat dia merasa tinggi derajatnya dari pada orang lain karena dia pengusaha, oh itu salah besar, karena kalau seperti itu dia hanya akan memperkeruh masalah. Dia juga akan menghadapi deraan masyarakat,” kata Rose.
Alih-alih melabrak anak orang lain, Rose menyarankan orang tua untuk terlebih dahulu menganalisa alasan di balik ejekan tersebut. “Bisa jadi ejekan itu muncul karena anak kita tidak gampang gaul sehingga di-bully oleh teman-temannya. Jika begini, solusinya adalah orang tua harus bantu dia untuk lebih percaya diri,” kata Rose.
Ia juga mengimbau orang tua untuk lebih bijaksana dalam menghadapi aduan atau permasalahan anak di sekolah. Menurut Rose, solusi terbaik mengatasi masalah anak di sekolah adalah dengan melibatkan guru, tidak main hakim sendiri.
“Seharusnya bila anak kita mendapatkan sesuatu yang tidak baik di sekolah, kita harus mengikutsertakan sekolah. Sekolah yang harus memberikan masukan terbanyak kepada anak yang melakukan ejekan itu, jadi menurut saya tidak bisa orang tua lain memarahi anak orang lain,” kata Rose.