Kamis 14 Nov 2024 20:25 WIB

Komite FFI Ungkap Proses Penjurian Malam Anugerah Piala Citra

FFI tahun ini diharap bisa menjadi penyemangat bagi para sineas Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wamen Kebudayaan Giring Ganesha, beserta jajaran Komite Festival Film Indonesia (FFI) dalam konferensi pers FFI 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Foto: Dok. Gumanti Awaliyah
Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wamen Kebudayaan Giring Ganesha, beserta jajaran Komite Festival Film Indonesia (FFI) dalam konferensi pers FFI 2024 di Jakarta, Kamis (14/11/2024).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Festival Film Indonesia (FFI) akan menyelenggarakan penghargaan Piala Citra ke-44 pada 2024. Didukung oleh Kementerian Kebudayaan RI, Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024 akan berlangsung pada 20 November 2024 di ICE BSD Tangerang.

FFI 2024 mengambil tema “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia”. Ketua Komite FFI, Ario Bayu, menjelaskan merandai memiliki makna yang mengarungi atau menjelajahi. Melalui tema ini, FFI 2024 ingin menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.

Baca Juga

Ario berharap, FFI tahun ini bisa menjadi penyemangat bagi para sineas Indonesia. Terlebih karena berbagai capaian luar biasa telah dicatatkan perfilman Indonesia selama setahun belakangan. Mulai dari raihan penonton di bioskop yang mencapai lebih dari 60 juta, hingga prestasi membanggakan para sineas Indonesia di peta sinema global.

“Komite FFI 2024-2026 telah bekerja keras untuk mempersiapkan Malam Anugerah Piala Citra FFI 2024 yang ditujukan menjadi perayaan milik semuanya, termasuk penonton Indonesia. Semoga ini bisa menjadi momentum di mana ekosistem perfilman Indonesia bisa lebih baik dan berkembang lagi,” kata Ario dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Pada tahap penjurian, Ketua Bidang Penjurian FFI 2024-2026 Budi Irawanto menjelaskan penjurian dilakukan berdasarkan konsep meritokrasi dengan melalui beberapa seleksi berjenjang, yang melibatkan asosiasi profesi perfilman, akademi citra FFI, hingga Dewan Juri Akhir (DJA). Sistem penjurian tahap akhir untuk memilih pemenang terbaik, menggunakan sistem dewan juri akhir yang juga dilakukan oleh festival-festival film besar di dunia.

“Proses penjurian berjenjang dan cukup ketat, karena karya yang terpilih untuk mendapatkan penghargaan dalam FFI 2024 bisa menjadi benchmark atau capaian terbaik dalam perfilman Indonesia. Dengan demikian, ke depannya peraih penghargaan FFI 2024 bisa menginspirasi lahirnya karya-karya yang lebih baik bagi perfilman Indonesia,” kata dia.

Pada kesempatan ini, FFI 2024 juga mengumumkan para anggota Dewan Juri Akhir (DJA). DJA kategori Film Cerita Panjang beranggotakan Adinia Wirasti (aktris), Bambang Supriadi I.C.S. (sinematografer dan pengajar film), Dewi Alibasah (editor), Ismail Basbeth (produser, sutradara, dan penulis skenario), Leni Lolang (produser), Ong Hari Wahyu (penata artistik), Ramondo Gascaro (musisi, produser, dan komposer musik), Titien Wattimena (penulis skenario), dan Tito Imanda (akademisi film).

Sementara DJA Film Cerita Pendek adalah M Irfan Ramli (penulis skenario dan sutradara), Novi Kurnia (akademisi film), dan M Reza Fahriyansyah (sutradara dan penulis skenario). Pada DJA kategori Film Animasi terdiri dari Bony Wirasmono (direktur kreatif dan sutradara), Chandra Endroputro (produser dan sutradara film animasi), dan Ronny Gani (animator).

DJA kategori Film Dokumenter adalah IGP Wiranegara (pengajar film dan sutradara), Nurman Hakim (sutradara dan akademisi film), dan Wahyu Utami (pembuat film dokumenter dan pengajar film), serta Dewan Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film beranggotakan Dewi Irawan (aktris), Raam Punjabi (produser), dan Soleh Ruslani (sinematografer).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement