AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Masyarakat kerap menganggap anak yang berbadan gemoy (gemuk nan lucu) sebagai tanda sehat dan tumbuh-kembangnya optimal. Namun kenyataannya, berat badan anak yang berlebih tidak selalu mencerminkan kondisi kesehatan yang baik.
Pakar Gizi Esti Nurwanti menjelaskan anak yang sehat memiliki berat dan tinggi ideal sesuai rentang usia mereka. Orang tua bisa memantau tumbuh kembang ideal anak dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang mengacu pada standar pertumbuhan anak yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Jadi kalau misal anaknya gemuk, bukan berarti anak tumbuh sehat. Orang tua harus memastikan berat dan tinggi badan anaknya ideal, itu tanda anak sehat menurut standar WHO,” kata Esti pada talkshow di acara Indonesia Maternity Baby & Kids Expo di JCC, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Selain berat badan ideal, ungkap Esti, anak yang sehat juga biasanya memiliki daya tahan tubuh kuat. Daya tahan tubuh atau sistem imun adalah kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu, anak yang sehat sudah semestinya memiliki daya tahan tubuh yang baik.
“Kalau anak sering sakit, itu artinya daya tahan tubuh dia lemah. Meskipun berat badan dan tingginya ideal, kalau imun lemah, orang tua perlu periksa nih,” kata Esti.
Kemampuan kognitif anak yang baik juga menjadi salah satu tanda bahwa Si Kecil tumbuh dengan sehat. Kognitif adalah kemampuan anak yang mengacu pada keterampilan intelektualnya, seperti bagaimana ia memproses informasi, memahami konsep, belajar bahasa, dan keterampilan persepsi.
“Orang tua juga melihat anaknya sehat atau enggak dari kemampuan kognitifnya. Anak yang cerdas, daya tangkapnya bagus, itu artinya dia sehat dan perkembangan otaknya optimal,” kata Esti.
Esti lebih lanjut mengungkapkan beberapa faktor pendukung anak sehat dan cerdas, antara lain gizi yang seimbang, stimulasi yang cukup, tidur yang berkualitas, dan lingkungan yang aman.