7. Five Feet Apart (2019)
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/salah-satu-adegan-di-film-five-feet_250214130746-636.jpeg)
Pasien dengan fibrosis kistik dianjurkan untuk menjaga jarak setidaknya enam kaki dari satu sama lain karena berbagai jenis infeksi bakteri yang dapat ditularkan satu sama lain dapat menyebabkan kematian. Itulah awan yang menyelimuti kisah asmara dalam drama romantis untuk dewasa muda ini. Ancaman tragedi selalu ada, membuat kisah asmara yang potensial terasa pahit sekaligus manis.
Film ini mengikuti Stella (Haley Lu Richardson) dan Will (Cole Sprouse) yang menjalani perawatan di fasilitas yang sama. Sementara Stella ada dalam daftar untuk transplantasi paru-paru dan benar-benar mematuhi pedoman medisnya untuk memastikan dia tidak melewatkannya, Will telah menerima kemungkinan nasib tragisnya tanpa transplantasi. Saat mereka saling mengenal, mereka memutuskan untuk "mengambil kembali" satu kaki yang memisahkan mereka. Stella bahkan membawa tongkat biliar yang panjangnya tepat lima kaki untuk memastikan sejauh itulah jarak mereka.
Kecelakaan membuat keduanya tidak hanya bersentuhan, tetapi Will melakukan CPR pada Stella. Will menjadi takut bahwa berinteraksi dengannya dapat merenggut nyawa Stella yang sangat diinginkannya. Meskipun mencintai Stella, Will memutuskan untuk meninggalkan hubungan mereka yang sedang berkembang untuk memastikan Stella dapat menjalani hidupnya. Biasanya ini bukan akhir yang tragis yang dipikirkan penonton untuk sebuah kisah cinta, tetapi ini menunjukkan kedalaman cinta Will untuk Stella.
8. If I Stay (2014)
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/salah-satu-adegan-di-film-if-i_250214131226-124.jpg)
Terinspirasi oleh novel karya Gayle Forman, If I Stay menceritakan Mia (Chloe Moretz) remaja yang mengalami pengalaman keluar tubuh saat keluarganya mengalami kecelakaan mobil yang mematikan. Film ini mengisahkan antara masa kini Mia di rumah sakit dan kisah asmara masa lalu yang dialaminya menjelang kecelakaan tersebut. Sebagian besar konflik dalam kehidupan Mia sejauh ini berkisar pada apakah ia akan terus berpacaran dengan seorang pria di band yang sedang naik daun atau mengejar mimpinya sendiri untuk belajar di Julliard, dan kecelakaan tersebut menempatkan konflik tersebut dalam perspektifnya.
Saat Mia menjalani operasi, dan kemudian tak sadarkan diri di kamar rumah sakit, ia teringat kembali semua hal yang telah membawanya ke titik ini, dan perlahan-lahan mempelajari tentang nasib tragis setiap anggota keluarganya, satu per satu. Kakek-neneknya berbicara kepada tubuhnya, memberi tahu Mia bahwa mereka akan mengerti jika ia "membiarkan" dirinya pergi bersama seluruh keluarganya alih-alih memutuskan untuk tetap menjalani kehidupan ini.
Tragedi bagi Mia bukanlah putus cinta atau kehilangan pacarnya, tetapi apa pun keputusan yang diambilnya, hidup atau matinya akan dirusak oleh keadaan tragis. Dalam kehidupannya, ia kehilangan ibu, ayah, dan saudara laki-lakinya, tetapi memiliki kesempatan untuk mengejar mimpinya. Dalam kematian, seluruh keluarganya hilang dan potensinya tidak pernah terwujud. Baru pada saat-saat terakhir film, Mia membuat keputusannya.
9. Never Let Me Go (2010)
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/salah-satu-adegan-di-film-never-let-me_250214131524-360.png)
Diadaptasi dari novel karya Kazuo Ishiguro dengan judul yang sama, Never Let Me Go menampilkan konsep fiksi ilmiah yang bahkan pernah ditampilkan dalam film laga-thriller karya Michael Bay, tetapi ditangani dengan cara yang sangat minimalis. Alih-alih berfokus pada aspek teknologi atau fiksi ilmiah dari ceritanya, film ini lebih banyak berfokus pada drama yang dihasilkan oleh penampilan utama dari Andrew Garfield, Keira Knightley, dan Carey Mulligan.
Film ini berkisah tentang sekelompok klon muda yang diciptakan khusus untuk donasi organ demi memperpanjang hidup orang lain. Ini bukanlah lingkungan tempat cinta dapat tumbuh subur dan kemunculannya pada akhirnya hanya menimbulkan patah hati, dengan karakter yang penuh harapan menemukan bahwa dunia di sekitar mereka tidak hanya tidak peduli dengan cinta mereka tetapi bahkan tidak menganggap mereka sebagai manusia.