Kamis 20 Feb 2025 09:16 WIB

Masakan Bersantan Berjuta Kelezatan: Sehat atau Justru Biang Kerok Penyakit?

Masakan bersantan dikenal nikmat untuk disantap.

Red: Erdy Nasrul
Pramusaji meyiapkan makanan di Rumah Makan Padang Surya Minang, Cikini, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Rumah Makan Padang Surya Minang menyediakan beragam menu masakan khas Padang seperti Rendang kering, ayam gulai, ayam pop, kikil, lele, dan telor balado. selain menu utama, sambal lado ijo menjadi pelengkap menu andalan disetiap rumah makan Padang. Harga satu porsi masakan Padang bervariasi, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu.
Foto:

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah--apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih--masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement