Kamis 27 Feb 2025 17:52 WIB

Film Legends of the Condor Heroes: The Gallants Ajak Penonton Nostalgia

Sutradara Tsui Hark mencoba menghadirkan kembali kisah silat romantis kolosal.

Rep: Lintar Satria/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film Legends of the Condor Heroes: The Gallants.
Foto:

Di film ini Tsui menunjukkan China tidak hanya memiliki kungfu tapi cendikiawannya juga mewariskan berbagai strategi perang kompleks. Legends of the Condor Heroes: The Gallants memang film aksi kolosal tapi kisahnya diawali dari cerita cinta.

Guo Jing (Xiao Zhan), seorang anak klan Song yang dibesarkan Gengis Khan di antara suku Mongol, jatuh cinta pada Huang Rong (Zhuang Dafei) yang bebas, yang menolak didefinisikan oleh tindakan ayahnya yang jahat, Sesat Timur. Guo mencintai Huang karena ia juga tidak suka pada "aturan yang membosankan".

Katalis film ini dimulai ketika Gou Jing marah setelah mengira guru-gurunya: tujuh pendekar aneh dibunuh Sesat Timur. Setelah menyadari ia hanya salah paham Gou Jing kembali mencari Huang Rong.

Perjalanan mereka untuk bertemu kembali diperumit perang, ambisi Racun-Barat mendapatkan jurus terkuat di dunia dan keputusan Genghis Khan menaklukan Song yang menolak memberinya jalan untuk menghancurkan Dinasti Jin yang jahat.

Legends of the Condor Heroes: The Gallants megah, indah, dan romantis. Meski mungkin penggemar lama sedikit kecewa karena plotnya lebih mirip tumpukan cuplikan adegan tapi mereka tetap bisa bernostalgia dengan karakter-karakter yang mengesankan.

Bahkan Legends of the Condor Heroes: The Gallants mungkin dapat menarik penggemar baru. Mereka yang terkesan dengan pertempuran cepat dan elok, atau perang tak berkesudahan, akan mencari lebih dalam epos Pendekar Rajawali. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement