Sabtu 15 Mar 2025 20:39 WIB

OpenAI Dorong DeepSeek Dilarang di Amerika, Berisiko Bagi Intelijen?

OpenAI menuduh DeepSeek sebagai AI asal China yang disubsidi dan dikendalikan negara.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo aplikasi DeepSeek. OpenAI telah mengajukan proposal kepada Pemerintah AS untuk melarang penggunaan DeepSeek.
Foto: AP Photo/Jon Elswick
Logo aplikasi DeepSeek. OpenAI telah mengajukan proposal kepada Pemerintah AS untuk melarang penggunaan DeepSeek.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA – OpenAI telah mengajukan proposal kepada Pemerintah AS untuk melarang penggunaan DeepSeek dalam pemerintahan, militer, dan badan intelijen. Dalam proposal tersebut, OpenAI menuduh DeepSeek sebagai AI asal China yang disubsidi dan dikendalikan negara.

Proposal yang ditandatangani oleh Wakil Presiden Urusan Global OpenAI, Chris Lehane, juga mengusulkan larangan penggunaan peralatan buatan China. Seperti chip Huawei Ascend serta model AI “Tier 1” yang dianggap melanggar privasi pengguna dan berpotensi mencui kekayaan intelektual.

Baca Juga

Dalam suratnya, Open AI memperingatkan pemerintah AS bahwa China dapat menjadi pesaing berat dalam industri artificial general intelligence (AGI). Terlebih baru-baru ini, Partai Komunis China telah menargetkan dominasi di bidang ini pada tahun 2030.

“Tapi, rencana aksi AI terbaru dari pemerintahan Donald Trump dapat memastikan bahwa AI buatan Amerika yang dibangun berdasarkan prinsip demokrasi tetap lebih unggul dibandingkan China,” kata OpenAI seperti dilansir laman Tech Radar, Sabtu (15/3/2025).

DeepSeek baru-baru ini mengejutkan industri AI dengan merilis model DeepSeek-R1, yang menawarkan kemampuan penalaran serupa dengan model ChatGPT o1. Akan tetapi, model DeepSeek dirancang dengan harga yang jauh lebih murah dan tersedia secara gratis. Hal ini sempat membuat harga saham perusahaan yang berinvestasi besar di bidang AI anjlok, meskipun ini pasar kembali stabil.

OpenAI kini menegaskan kekhawatiran terkait potensi risiko penggunaan DeepSeek dalam infrastruktur kritis. Karenanya langkah pencegahan diperlukan untuk memastikan AI tidak digunakan sebagai alat kontrol oleh pihak-pihak dengan kepentingan politik tertentu.

“Seperti halnya Huawei, ada risiko besar dalam membangun sistem berbasis model DeepSeek mengingat kemungkinan alat AI tersebut dapat dipaksa oleh pemerintah China untuk memanipulasi modelnya dengan tujuan merugikan,” klaim OpenAI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement