AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Penyanyi pop ternama Katy Perry mencium tanah sesaat setelah kembali dari penerbangan luar angkasa singkat bersama Blue Origin, Senin (14/4/2025) waktu AS. Aksi spontan itu dilakukan begitu ia keluar dari kapsul New Shepard yang telah berhasil mendarat dengan selamat di Texas Barat.
Perry merupakan satu dari enam perempuan selebritas yang tergabung dalam kru NS-31, penerbangan suborbital Blue Origin yang menjadi misi pertama perusahaan tersebut dengan seluruh awak perempuan. Selain Perry, kru terdiri atas pilot Lauren Sanchez, ilmuwan roket NASA Aisha Bowe, aktivis HAM Amanda Nguyen, jurnalis senior Gayle King, dan produser film Kerianna Flynn.
Roket New Shepard diluncurkan dari lokasi peluncuran Blue Origin di Texas Barat, menandai misi luar angkasa pertama sejak kosmonot Valentina Tereshkova yang menyelesaikan penerbangan antariksa solo selama tiga hari pada tahun 1963. Namun perjalanan roket ini lebih singkat yakni hanya berlangsung 11 menit.
Roket New Shepard membawa kapsul hingga ketinggian 100 kilometer melintasi garis Karman, batas yang diakui sebagai permulaan luar angkasa. Setelah kapsul mendarat, Perry keluar dengan membawa bunga aster sebelum membungkuk dan mencium tanah. Aksi itu kemudian diikuti oleh Gayle King, yang mengku bersyukur bisa ada di daratan kembali.
Kepada media setempat, Perry menyebut pengalaman tersebut sebagai kenikmatan tertinggi dalam hidupnya. Ia pun merasa terhubung dengan cinta dan energi kolektif selama penerbangan.
Anggota kru juga melaporkan bahwa Perry sempat menyanyikan lagu "What A Wonderful World" milik Louis Armstrong yang dirilis tahun 1967.
"Aku memang sering membawakan lagu ini pada masa lalu. Menurutku ini bukan tentang aku atau laguku, ini tentang energi kolektif di sana. Tentang dunia yang luar biasa ini dan betapa layaknya untuk kita hargai," kata dia seperti dilansir laman Entertainment Now, Selasa (15/4/2025).
Ikon pop itu juga mengatakan ia berencana menulis lagu baru yang terinspirasi dari perjalanannya ke luar angkasa. Perry mengatakan keputusan untuk ikut serta dalam misi ini tidak mudah karena harus meninggalkan putrinya, Daisy (4 tahun), yang juga turut menonton peluncuran melalui siaran langsung.
“pengalaman ini adalah hal yang paling luar biasa setelah jadi ibu. Itulah mengapa sulit bagi saya untuk pergi karena seluruh cinta saya untuk anak. Tapi saya ingin menunjukkan keberanian dan keyakinan bahwa saya layak mengalami hal ini," kata dia.
