Selasa 15 Apr 2025 22:14 WIB

Tips Agar tak Terjebak ‘Zona Nyaman’ AI

Salah satu keunggulan akal manusia dibandingkan dengan AI adalah imajinasi.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
AI (ilustrasi). Ada kiat kepada para pelajar Indonesia agar tidak terjebak l
Foto: Dok. Freepik
AI (ilustrasi). Ada kiat kepada para pelajar Indonesia agar tidak terjebak l

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA --Praktisi dan pemerhati digital Motulz Anto membagikan kiat kepada para pelajar Indonesia agar tidak terjebak dengan "zona nyaman" dalam pemanfaatan kecerdasan artifisial (kecerdasan buatan/AI). Dengan buatan, dia pelajar tetap mampu mengembangkan kreativitasnya.

Melalui acara yang dihadiri Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bertajuk "Seminar Revolusi Kreatif Menghadirkan Imajinasi Manusia di Dunia Digital" di Museum Penerangan TMII, Jakarta Timur, Selasa, Anto menyebutkan pelajar harus tetap mengandalkan kemampuan akalnya dalam memanfaatkan AI."Jadi para pelajar ini harus mengingat yang namanya belajar itu boleh salah. Jangan takut untuk berbuat salah dalam mengerjakan tugas. AI jadi bahaya kalau pelajar terbiasa menggunakan AI supaya tidak salah. Supaya tidak terjebak dalam hal itu, maka belajarlah untuk berani mencoba," kata Motulz Anto.

Hal ini disampaikan Anto berkaca dari lahirnya pro-kontra penggunaan AI di kalangan pelajar yang terkesan mampu menciptakan ketergantungan untuk mengerjakan tugas. Padahal AI menurutnya hanya alat yang bisa berguna dengan arah yang tepat dari pengguna.

Melalui acara yang diikuti oleh 160 pelajar dari empat institusi pendidikan di Jabodetabek itu, Anto menyebutkan bahwa salah satu keunggulan akal manusia dibandingkan dengan AI adalah imajinasi. Menurutnya, pelajar yang merupakan generasi muda memiliki banyak imajinasi yang apabila dituangkan dengan kreativitas yang tepat maka akan berguna menghasilkan karya dan hal itu tidak dimiliki AI. Anto juga berpendapat AI yang kini terkesan sangat pintar itu, pada dasarnya adalah teknologi yang diolah dengan data dan semua data itu tentunya tidak bisa mengalahkan perkembangan imajinasi manusia.

Oleh karena itu, ia optimistis pelajar masa kini yang fasih menggunakan teknologi seperti AI harusnya bisa dengan bijak memanfaatkan AI apalagi setelah memahami keunggulan imajinasi manusia dibandingkan dengan AI. Jadi perlu diingat kembali, AI adalah alat dan kita memiliki keunggulan perasaan yang dimiliki manusia dan juga pemikiran kita yang disebut imajinasi. Manusia yang diberi anugerah imajinasi membayangkan yang sebelumnya tidak menjadi ada, berbeda dengan AI yang dibor dengan database. Itulah kelebihan manusia, kata Anto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement