Kamis 17 Apr 2025 16:35 WIB

Masih Muda Kena Parkinson? Begini Kata Dokter Spesialis

Parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif yang menyerang sistem saraf.

Red: Erdy Nasrul
Pasien Parkinson (ilustrasi).
Foto:

Tak boleh putus minum obat

Apoteker klinis RS Pusat Otak Nasional apt. Nurul Ulya M.Farm menyarankan penderita parkinson sebaiknya tidak putus minum obat untuk mengurangi keparahan gejala.

“Kalau putus obat jadi kambuh lagi, kaku otot, persendian jadi terganggu sehingga gejala parkinsonnya tidak bisa tertangani dengan baik jadi kalau bisa tidak putus obat,” kata Nurul dalam diskusi memperingati Hari Parkinson yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Nurul mengatakan, obat yang diberikan pada pasien parkinson harus diminum sesuai instruksi dokter dengan frekuensi 1 kali sehari artinya minum setiap 24 jam sekali, 2 kali sehari artinya 12 jam sekali, atau 3 kali sehari dengan jeda tiap 8 jam sekali.

Jika tidak sengaja lupa minum obat di jam yang telah ditentukan dokter, baiknya tetap diminum ketika ingat. Dan mengubah jam minum obatnya di waktu yang baru setelah 24 jam obat terakhir di konsumsi.

Nurul juga mengingatkan ada beberapa obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan makanan atau baiknya diminum saat perut kosong seperti levodopa karena bisa menyebabkan terganggunya efektivitas obat.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement