AMEERALIFE.COM, JAKARTA — Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, robot humanoid mulai menarik perhatian di berbagai sektor industri. Salah satu contoh terbaru adalah penggunaan robot humanoid LeadIn D1 di pabrik-pabrik di China yang mampu melakukan tugas berat seperti mengangkat beban hingga 40 kilogram dan menangani material dalam proses produksi.
Pakar robotika dan kecerdasan buatan dari Universitas Airlangga, Yutika Amelia Effendi, mengatakan meskipun robot humanoid dapat meningkatkan efisiensi di beberapa sektor namun mereka tidak akan sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia. Menurut dia, robot humanoid dan AI pada dasarnya bekerja kolaboratif dengan tenaga kerja manusia.
“Robot humanoid itu sebagai alat bantu, bukan pengganti manusia sepenuhnya. Mereka membantu meningkatkan efisiensi, khususnya untuk tugas yang berulang dan berisiko tinggi,” kata Yutika dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (25/4/2025).
Lebih lanjut Yutika memprediksi, pekerjaan dengan risiko tinggi dan repetitif kemungkinan besar akan tergantikan oleh robot humanoid. Namun tugas-tugas yang memerlukan kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan kompleks tetap membutuhkan peran manusia.
“Jika pekerja manusia melakukan upskiling dan mengembangkan keterampilan baru, mereka tetap akan relevan dalam ekosistem industri yang semakin otomatis ini,” ungkap dia.
Robot humanoid memiliki potensi besar secara teknologi, namun menurut dia, implementasinya di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan mulai dari ketimpangan digitial hingga kesiapan sumber daya manusia. Yutika menjelaskan bahwa ketidakmerataan jaringan digital antarwilayah menjadi hambatan utama dalam adopsi teknologi ini secara menyeluruh. Selain itu, investasi awal yang tinggi juga menjadi kendala karena tidak semua perusahaan mampu berinvestasi dalam sistem ini.
Di sisi lain, literasi digital di kalangan remaja, terutama di sektor yang masih konvensional sehingga perlu ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan pelatihan intensif dan dukungan dari investor agar integrasi teknologi ini dapat berjalan dengan optimal.