Selasa 29 Apr 2025 14:02 WIB

Anak Kurang Tidur Rentan Tantrum Hingga Hiperaktif.

Rutinitas sebelum tidur bisa bantu anak terlelap lebih baik.

Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi anak tidur.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi anak tidur.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id dr Celestina Hardiman-Yap, MRes menyatakan bahwa tidur yang berkualitas dapat membantu fisik dan otak anak tumbuh. Anak yang tidurnya berkualitas akan berkembang dengan lebih baik.

“Banyak riset menunjukkan bahwa tidur berkualitas berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kestabilan emosi anak. Oleh karena itu, menciptakan rutinitas sebelum tidur yang baik sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang," kata Tina, Senin (28/4/2025).

Baca Juga

Tina mengatakan durasi tidur yang dibutuhkan oleh anak per harinya berbeda-beda tergantung dari usia masing-masing. Misalnya, pada anak usia 0-3 bulan butuh waktu 14-17 jam per hari, 4-11 bulan butuh tidur 12-15 jam per hari dan 1-2 tahun 11 hingga 14 jam per hari.

Anak yang kurang tidur biasanya akan rentan tantrum, impulsif, mudah marah dan lebih hiperaktif. Salah satu penyebabnya yakni siklus tidur yang belum tercipta sempurna atau masih berkembang.

"Jadi, jika seseorang tidak mendapatkan jumlah tidur yang seharusnya dia butuhkan, dalam beberapa hari akan disebut punya utang tidur," ujar Tina.

Maka dari itu, untuk mencegah dampak-dampak yang tidak diinginkan, orang tua dapat membantu anak tidur nyenyak dengan menjalankan rutinitas sebelum tidur yang baik. Seperti membacakan dongeng, memijat lembut dengan minyak telon yang memiliki aroma lavender untuk mendukung proses sleep training dan meningkatkan kualitas tidur anak.

"Semua aktivitas ini merupakan bentuk love language orang tua melalui quality time dan physical touch yang memperkuat emotional security si kecil dan mengisi 'tangki cinta' mereka setiap hari," tambahnya.

Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id dr Inda Tasha Bastaman, MRes turut menambahkan orang tua juga bisa melatih anak untuk menggali kemampuannya bisa terlelap tidur tanpa bantuan apapun melalui sleep training. Namun, metode ini lebih baik dilakukan jika dokter spesialis anak menganjurkannya, cara tidur yang biasa dilakukan sudah tidak efektif dan muncul gangguan tidur serta situasi keluarga yang mengharuskan untuk anak belajar sleep traning.

"Gangguan tidur itu bisa berupa anak sering terbangun di malam hari, sulit terlelap tidur, bangun subuh sebelum pukul 05.30, mengalami masalah transisi tidur siang atau tumbuh kembangnya, hingga terbiasa harus disusui atau ditimang sebagai pengantar tidur," kata Tasha.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement