Rabu 14 May 2025 09:06 WIB

Video Anak Gajah Tertabrak Truk Viral, Gajah Ternyata Hamil Hampir 2 Tahun

Gajah bisa menunjukkan empati dan kesedihan ketika anggota keluarga mati.

Red: Qommarria Rostanti
Anak gajah yang baru saja dilahirkan (ilustrasi). Video anak gajah tertabrak truk viral di media sosial. Gajah mengandung selama 18 hingga 22 bulan.
Foto:

Meskipun perkembangan fisik anak gajah di dalam kandungan berjalan lambat karena ukurannya yang besar, ada faktor lain yang tak kalah penting, yaitu perkembangan intelektual mereka yang menakjubkan. Kelahiran seekor anak gajah bukanlah sekadar proses pertumbuhan fisik semata. Mereka dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang tinggi, sebuah karakteristik yang memerlukan waktu untuk berkembang di dalam rahim.

Otak gajah adalah yang terbesar di antara semua hewan darat, dengan struktur yang menyerupai otak manusia. Namun, ukurannya tiga kali lebih besar dari otak manusia, dengan jumlah neuron yang juga tiga kali lipat, mencapai sekitar 250 miliar sel saraf.

Ungkapan "gajah tidak pernah lupa" ternyata memiliki dasar ilmiah. Area otak yang bertanggung jawab atas memori, lobus temporal, sangat berkembang pada gajah, dengan lipatan yang lebih banyak sehingga mampu menyimpan informasi lebih banyak. Kemampuan ini krusial bagi kelangsungan hidup mereka, memungkinkan mereka mengingat lokasi sumber makanan dan air, serta rute untuk mencapainya.

Pemimpin kelompok betina, sang matriark, dapat memandu anggota keluarganya ke sumber air yang berjarak ratusan kilometer dengan mengandalkan peta mental kompleks yang tersimpan dalam ingatannya. Dalam hal tingkat kecerdasan, gajah sejajar dengan lumba-lumba dan simpanse. Mereka mahir dalam memecahkan masalah, mulai dari menumpuk balok untuk meraih makanan hingga menggunakan dahan dan batu sebagai alat.

Belalai gajah adalah organ yang sangat terampil, memungkinkan mereka memindahkan dan memanipulasi objek dengan cara yang mirip dengan penggunaan tangan dan lengan pada manusia. Lebih jauh lagi, gajah adalah salah satu dari sedikit spesies yang memahami arti dari menunjuk – sebuah kemampuan yang dimiliki oleh banyak anjing, namun tidak oleh simpanse.

Mereka juga mampu mengenali diri mereka sendiri di cermin, sebuah indikator kesadaran diri yang langka di dunia hewan dan hanya dimiliki oleh kera besar, burung gagak, dan lumba-lumba hidung botol.

Gajah juga bisa menunjukkan empati; mereka membantu anggota kelompok yang terluka dan menunjukkan kesedihan ketika anggota keluarga mati. Bahkan, gajah diketahui mengubur atau menutupi jenazah anggota keluarga mereka dengan dedaunan.

Sayangnya, populasi gajah di seluruh dunia mengalami penurunan yang mengkhawatirkan akibat kejahatan terorganisir dan perdagangan gading. Meskipun populasi di sebagian besar Afrika bagian selatan masih stabil dan tinggi, ancaman perburuan semakin meningkat di wilayah timur.

Gajah padang rumput kini berstatus terancam punah, sementara gajah hutan berstatus sangat terancam punah dan keduanya masuk dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement