Selasa 17 Jun 2025 09:37 WIB

Kneecap, Grup Hip-hop Irlandia yang tak Gentar Dukung Palestina

Bagi Kneecap, sikap pro-Palestina bukan tren sesaat.

Red: Indira Rezkisari
 (Dari kiri ke kanan) Mo Chara, Moglai Bap, Rich Peppiatt, dan DJ Provai, anggota band Kneecap.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
(Dari kiri ke kanan) Mo Chara, Moglai Bap, Rich Peppiatt, dan DJ Provai, anggota band Kneecap.

AMEERALIFE.COM,  PARIS — Grup hip-hop Irlandia Kneecap tak gentar menghadapi kontroversi dan ancaman hukum akibat sikap vokal mereka membela Palestina. Hal ini ditegaskan sutradara sekaligus sahabat grup, Rich Peppiatt, dalam wawancaranya yang dikutip dari Malay Mail, Selasa (17/6/2025).

Kneecap, trio rap asal Belfast, mencuri perhatian dunia setelah aksi panggung di festival musik Coachella, April lalu, dengan menampilkan tulisan provokatif “Free Palestine”. Salah satu personelnya, Mo Chara, tengah menghadapi dakwaan hukum di London terkait dugaan mengibarkan bendera organisasi yang dilarang.

Baca Juga

Namun di balik tekanan, Peppiatt menyebut ketiganya tetap kukuh dengan pesan yang mereka bawa. “Mereka sama sekali tidak gentar,” ujarnya.

Bagi Kneecap, sikap pro-Palestina bukan tren sesaat. Akar gerakan mereka berangkat dari sejarah politik Irlandia dan solidaritas terhadap bangsa-bangsa yang tertindas. “Ada koneksi erat antara perjuangan Irlandia dan Palestina. Di West Belfast, bendera Palestina berkibar sejajar dengan bendera Irlandia,” kata Peppiatt.

Film Kneecap yang menggambarkan perjalanan grup rap ini pernah diputar di Sundance Festival dan berhasil menggaet jutaan penonton. Tak sekadar musik, film ini merekam suara generasi muda yang menolak diam terhadap isu kemanusiaan dan kolonialisme.

Meski ada kritik soal pilihan kata-kata mereka, Peppiatt menegaskan pentingnya ruang bagi seniman untuk menyampaikan sikap politik. “Kalau berteman, wajar berbeda pendapat. Tapi saya tetap dukung hak mereka untuk bersuara,” ucapnya.

Kini, personel Kneecap mengajak publik untuk tetap solid dan hadir memberi dukungan dalam persidangan Chara. “Perjuangan ini belum selesai. Ini bukan tentang satu grup musik, ini tentang suara keadilan yang tak bisa dibungkam,” ujar mereka.

Sejak awal, Kneecap memang dikenal sebagai grup dengan misi politik yang kuat. Mereka kerap tampil menggunakan bahasa Irlandia, sebagai bentuk perlawanan terhadap warisan kolonial Inggris di Irlandia Utara. Lagu-lagu mereka banyak mengangkat isu ketidakadilan, identitas budaya, hingga hak-hak minoritas.

Tentu, tak sedikit pula kritik yang menghampiri. Beberapa pihak menganggap aksi mereka di Coachella terlalu keras, bahkan menuduh mereka mendukung kekerasan. Salah satu video yang beredar bahkan menunjukkan seruan kontroversial di atas panggung.

Namun, Peppiatt berpendapat bahwa seniman harus tetap punya ruang untuk menyampaikan sikap politik. "Kalau berteman, kita boleh tidak selalu setuju. Saya pun berbeda pandangan dengan mereka dalam beberapa hal. Tapi hak mereka untuk bersuara, itu yang saya dukung," ujarnya.

Kini, menjelang persidangan Mo Chara, Kneecap justru semakin menggalang solidaritas. Mereka mengajak publik, terutama komunitas seni dan kaum muda, untuk tetap bersuara dan menghadiri sidang sebagai bentuk dukungan.

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement