Rabu 25 Jun 2025 08:38 WIB

Ulasan Film F1: The Movie: Harmoni Visual Memukau, Narasi Ringan untuk Penonton Awam

F1: The Movie memadukan elemen drama dan aksi menguji adrenalin di lintasan balap.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film F1: The Movie.
Foto: Dok. Warner Bros Pictures
Salah satu adegan di film F1: The Movie.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Setelah sukses dengan Top Gun: Maverick, sutradara Joseph Kosinski kembali menyuguhkan aksi beroktan tinggi lewat film terbarunya, F1: The Movie. Dibintangi aktor Brad Pitt, film ini memadukan elemen drama dan aksi yang menguji adrenalin di lintasan balap.

Brad Pitt memerankan Sonny Hayes, sosok fiktif yang pernah dianggap sebagai calon legenda balap pada era 1990-an, sebelum kariernya terhenti akibat kecelakaan saat bersaing dengan Ayrton Senna di Grand Prix Spanyol 1993. Tiga dekade kemudian, Sonny menjalani hidup sebagai pembalap lepas hingga ia diajak kembali ke dunia F1 oleh Ruben Cervantes (Javier Bardem), mantan rekannya yang kini memiliki tim bernama Apex Grand Prix.

Baca Juga

Di tengah keterpurukan tim, Sonny diminta turun tangan untuk membimbing pembalap muda bernama Joshua Pearce (Damson Idris), yang memiliki potensi namun masih belum matang secara mental. Sepanjang musim balap, hubungan keduanya penuh dinamika yang dipenuhi ego, tekanan, namun juga keterikatan.

Republika berkesempatan menonton film ini lebih awal pada Selasa (24/6/2025) malam. Selama 156 menit, film F1 The Movie berhasil menghadirkan ketegangan balapan di sirkuit Formula 1 melalui sinematografi yang imersif dan minim efek digital.

Keberhasilan ini tampaknya tak lepas dari peran Jerry Bruckheimer dan juara dunia F1 tujuh kali, Lewis Hamilton, yang turut membantu produksi di belakang layar. Selain itu, proses syuting juga dikabarkan memang dilakukan di sirkuit asli selama akhir pekan Grand Prix. 

 

Visual memukau tak membuat film ini membingungkan bagi penonton awam. Penjelasan teknis disisipkan secara ringan lewat komentar siaran dan radio tim, sehingga penonton yang bukan penggemar F1 tetap bisa mengikuti jalannya cerita dengan mudah.

Meski erat dengan kepentingan komersial, film ini terbilang aman secara cerita. Bahkan ketika tim seperti Ferrari tampil seolah tanpa cela, narasi tetap fokus pada perjuangan para karakter utama. Hans Zimmer juga kembali dipercaya menjadi maestro musik dengan skor orkestra megah yang memperkuat momen-momen emosional maupun ketegangan di lintasan.

Dari sisi peran, Pitt tampil meyakinkan sebagai pembalap veteran yang karismatik meski telah termakan usia. Pitt sendiri turut mengemudikan mobil F1, sehingga menciptakan adegan-adegan balapan yang intens dan meyakinkan.

Akting Damson Idris sebagai pembalap muda memberikan dinamika segar, sementara Kerry Condon dan Tobias Menzies turut memperkuat jajaran pemeran pendukung. 

Tayang mulai 25 Juni 2025 di Indonesia, film produksi Apple Origins Film ini layak ditonton oleh penggemar balap maupun para pencinta aksi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement