Kamis 26 Jun 2025 20:58 WIB

Psikolog Ungkap Cara Bonding Orang Tua Pekerja dengan Anak, Cukup Lakukan Hal Sederhana Ini

Bagaimana agar orang tua yang bekerja tetap bisa bonding dengan anak?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu bekerja (ilustrasi). Bagi orang tua yang bekerja, menciptakan momen kebersamaan atau bonding dengan anak sering kali menjadi tantangan tersendiri.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu bekerja (ilustrasi). Bagi orang tua yang bekerja, menciptakan momen kebersamaan atau bonding dengan anak sering kali menjadi tantangan tersendiri.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Bagi orang tua yang bekerja, menciptakan momen kebersamaan atau bonding dengan anak sering kali menjadi tantangan tersendiri. Keterbatasan waktu akibat tuntutan pekerjaan kerap membuat anak justru lebih dekat dengan pengasuh di rumah. Lantas bagaimana agar orang tua yang bekerja tetap bisa bonding dengan anak?

Psikolog klinis dan keluarga, Pritta Tyas, mengatakan membangun kedekatan dengan anak memang tidak selalu mudah, apalagi setelah orang tua lelah bekerja. Namun menurutnya, orang tua tetap dapat menjalin interaksi bermakna melalui hal-hal sederhana.

Baca Juga

"Pertama, tidak usah mengejar aktivitas bonding yang ideal, karena energinya pasti sudah habis pas pulang ke rumah. Jadi ya lakukan aja aktivitas atau interaksi sederhana bareng anak," kata Pritta dalam konferensi pers Jakarta Family Walk di Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

la menyarankan agar aktivitas bonding dilakukan dalam bentuk yang sederhana dan tidak memerlukan banyak tenaga, seperti melalui rutinitas sebelum tidur (bedtime routine). Aktivitas ini bisa berupa mencuci muka bersama, menyikat gigi bersama, atau memberi pijatan ringan sebelum anak tidur.

"Rutinitas seperti ini bisa menjadi momen penuh makna jika dilakukan dengan konsisten dan penuh kedekatan," kata dia.

Supaya anak tidak bergantung atau lebih dekat dengan pengasuh, Pritta juga menyarankan orang tua mengambil peran dalam aktivitas primer anak yakni makan, mandi, dan tidur. Misalnya, ayah berperan menemani anak sarapan, sementara ibu membantu memandikan buah hati.

"Kalau semisal orang tua tidak bisa mengambil bagian dalam aktivitas primer anak, ya bisa saja bantu nyiapin pakaian atau bantu anak memakai lotion," kata dia.

Adapun jika anak sudah terlanjur lebih bonding dengan pengasuh, Pritta menyarankan orang tua untuk bersikap tegas. Caranya, orang tua harus mengambil seluruh peran pengasuhan saat akhir pekan.

"Aktivitas primer anak, makan, mandi, dan tidur selama akhir pekan harus sama orang tua. Ini penting agar bonding dengan orang tua semakin kuat. Ingat, bonding itu akan berkaitan dengan emosional dan kognitif anak, jadi jangan sampai peran pengasuh lebih besar," kata Pritta.

Selain membantu anak dalam menjalankan aktivitas primer, orang tua juga bisa mengajak anak bermain pada akhir pekan. Pritta pun menyarankan agar anak diberikan kebebasan dalam bermain tanpa tekanan target atau aturan yang ketat.

Menurutnya, anak-anak usia di bawah 8 tahun sangat membutuhkan aktivitas fisik di ruang terbuka, seperti berjalan-jalan di taman atau bermain di area publik, guna menunjang perkembangan fisik dan emosional mereka. "Free play membantu anak mengembangkan kreativitas, meningkatkan daya fokus, dan mengatur emosinya. Sebaliknya, anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan screen time yang berlebihan tanpa aktivitas fisik berisiko mengalami gangguan dalam regulasi emosi dan konsentrasi," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement