Jumat 11 Jul 2025 20:00 WIB

Ini Langkah yang Wajib Dilakukan Saat Kulit Terbakar Sinar Matahari

Kanker kulit dapat dihindari dengan aplikasi tabir surya yang rutin.

Red: Qommarria Rostanti
Wanita dengan kulit terbakar sinar matahari (ilustrasi).
Foto: Dok. Freepik
Wanita dengan kulit terbakar sinar matahari (ilustrasi).

AMEERALIFE.COM, JAKARTA – Musim liburan sering kali identik dengan aktivitas di luar ruangan, baik itu di pantai, kolam renang, atau danau. Namun, di balik keseruan tersebut, ada satu hal penting yang sering terlupakan atau disepelekan yaitu perlindungan kulit dari sengatan matahari.

Skin Cancer Foundation melaporkan bahwa lebih dari 9.500 warga Amerika didiagnosis menderita kanker kulit setiap hari, dan memiliki lima atau lebih riwayat kulit terbakar sinar matahari dapat melipatgandakan risiko melanoma. Kabar baiknya, bagi banyak orang, kanker kulit dapat dihindari dengan aplikasi tabir surya yang rutin, dan bagaimana Anda memperlakukan kulit yang terbakar matahari juga dapat berdampak langsung pada risiko kanker kulit.

Baca Juga

Pencegahan adalah cara terbaik untuk mengobati kulit terbakar matahari. Namun, ahli dermatologi dr Mamina Turegano mengatakan kebanyakan orang tidak menggunakan tabir surya dengan benar. 

"Oleskan lebih banyak tabir surya daripada yang Anda kira perlu dan oleskan kembali setiap dua jam," ujarnya dikutip dari laman Best Life pada Jumat (11/72025).

Selain itu, ia juga menyarankan untuk berinvestasi pada semprotan tabir surya kulit kepala serta losion tabir surya wajah dengan SPF yang lebih tinggi. Meskipun sudah berusaha keras, terkadang kulit terbakar matahari memang tidak dapat dihindari. Namun, jika Anda bisa mengatasinya sejak dini, itu bisa membantu proses pemulihan.

"Ini musim panas, jadi banyak orang pasti menghabiskan lebih banyak waktu di bawah sinar matahari," kata Turegano dalam video tersebut.

"Jika Anda melihat kulit terbakar sinar matahari terjadi, segera keluar dari sinar matahari dan cari tempat teduh. Masuklah ke dalam ruangan agar tidak semakin parah. Kemungkinan besar kulit terbakar matahari akan terus berkembang, jadi biasanya akan memburuk meskipun awalnya tidak terlihat begitu," ujarnya lagi.

Dalam kasus lain, kulit terbakar matahari bisa menjadi "pembakaran lambat"—artinya, Anda mungkin tidak menyadarinya sampai setelah mandi atau bahkan keesokan paginya. Ahli dermatologi bersertifikat, dr Daniel Sugai, menjelaskan bahwa jika kulit Anda terbakar matahari, Anda perlu mengendalikan kemerahan, dehidrasi, nyeri, (dan) gatal.

"Di awal, mandi dengan air dingin dan minum banyak air karena Anda akan kehilangan banyak cairan, dan Anda bisa dengan mudah mengalami dehidrasi dari kulit yang terbakar," ujarnya.

Normal bagi kulit terlihat sangat merah jika terbakar sinar matahari, dan kemungkinan besar akan memburuk sebelum membaik. Untuk membantu menenangkan kemerahan dan sensasi terbakar yang menyertainya, pilihlah gel tabir surya atau pelembap yang mengandung lidah buaya.

Tips yang juga banyak beredar adalah menyimpan lidah buaya di lemari es untuk efek pendinginan instan. "Banyak kelembapan yang keluar dari kulit pada saat itu, karena apa yang Anda lakukan adalah Anda merusak skin barrier Anda," kata Sugai.

Efek samping umum lainnya dari kulit terbakar sinar matahari adalah peradangan. Untuk mengatasi ini, Anda bisa mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen. Namun, perlu diingat bahwa ini tidak akan mempercepat proses penyembuhan. NSAID hanya akan membantu meredakan nyeri.

Sugai juga merekomendasikan untuk melakukan penyesuaian tertentu pada rutinitas skincare Anda selama masa ini. Jika Anda terbakar sinar matahari, ia menyarankan untuk menghindari formula yang mengandung bahan-bahan aktif seperti Retinol, Vitamin C, dan pewangi. Sebaliknya, perbanyak penggunaan pelembap. "Saya suka pelembap dengan niacinamide untuk membantu menenangkan kulit. Ceramides bagus untuk memperbaiki skin barrier," ujarnya.

Terakhir, dan tidak kalah pentingnya yaitu jangan mengelupas kulit yang terbakar sinar matahari, terutama jika mulai mengelupas atau melepuh. "Jika Anda memiliki luka bakar yang cukup parah, seperti lepuh yang luas atau jika menutupi area permukaan yang luas, saya akan mencari perhatian dari dokter kulit atau praktisi lain," ujar Turegano.

Jika kulit terbakar Anda sedang dalam proses penyembuhan dan Anda memiliki rencana untuk beraktivitas di luar ruangan, persiapkan dan kenakan pakaian yang sesuai. "Jika Anda akan kembali ke luar, pastikan kulit Anda terlindungi, kenakan pakaian pelindung matahari, gunakan tabir surya dengan baik, dan sungguh, saya hanya akan mengatakan minimalkan waktu Anda di luar saat Anda sedang menyembuhkan diri," kata Turegano. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan kulit adalah investasi jangka panjang untuk mencegah risiko kanker kulit dan menjaga penampilan kulit tetap sehat dan bercahaya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement