3. Peningkatan Masalah Disiplin
Kelas yang terlalu padat sering kali menciptakan lingkungan yang sulit dikelola. Jumlah siswa yang banyak meningkatkan potensi perilaku mengganggu atau konflik antar siswa terutama jika sumber daya yang ada tidak mencukupi. Guru pun harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengatasi masalah perilaku dibandingkan waktu untuk mengajar, dan ini tentu bukan hal yang diinginkan siapa pun.
4. Kondisi Bangunan atau Lingkungan yang Buruk
Sekolah dengan kelas yang terlalu padat juga cenderung memiliki kondisi bangunan atau lingkungan yang buruk. NCES mencatat sekolah yang kelebihan kapasitas cenderung memiliki setidaknya satu elemen bangunan dalam kondisi tidak memadai, dibandingkan dengan sekolah yang kapasitasnya sesuai atau di bawah batas.
Masalah ini bisa mencakup sistem pendingin dan pemanas ruangan yang buruk, pencahayaan dan ventilasi yang tidak memadai, kualitas udara dalam ruangan yang rendah, akustik yang buruk, hingga sistem keamanan fisik yang lemah.
5. Risiko Penyakit yang Lebih Tinggi
Kondisi bangunan yang buruk di sekolah yang padat juga berisiko terhadap kesehatan siswa dan guru. Ventilasi yang buruk, pencahayaan yang tidak cukup, suhu ruang kelas yang ekstrem, serta akustik yang mengganggu bisa menyebabkan paparan alergen, polutan, bahkan bahan kimia yang berdampak pada kesehatan, kehadiran, dan performa siswa.
Dalam konteks pandemi Covid-19, ruang kelas yang penuh sesak tentu menyulitkan penerapan jarak sosial, sehingga mempercepat penyebaran kuman. Ini menjadi kekhawatiran besar bagi orang tua, guru, dan siswa.