Selasa 29 Jul 2025 05:35 WIB

Aktris Lili Reinhart Kecam Israel atas Kelaparan di Gaza, Malah ‘Diteror’ Pembela Zionis

Lili Reinhart mengaku terus mendapat DM yang isinya membela tindakan Israel.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Aktris Lili Reinhart. Dia mengecam Israel atas kelaparan yang dialami anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Foto: Dok. Instagram/@lilireinhart
Aktris Lili Reinhart. Dia mengecam Israel atas kelaparan yang dialami anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

AMEERALIFE.COM,  JAKARTA -- Aktris Amerika Serikat (AS) Lili Reinhart mengecam Israel atas kelaparan yang dialami anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Dalam unggahan Instagram Stories, Reinhart menegaskan penderitaan anak-anak akibat blokade dan serangan militer Israel tidak dapat dibenarkan dalam konteks apa pun.

"Tidak ada konteks yang dapat membenarkan kelaparan yang disengaja terhadap anak-anak," kata dia seperti dikutip dari Roya News, Senin (28/7/2025).

Baca Juga

Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 100 orang tewas akibat kelaparan di Jalur Gaza sejak Israel memblokade total akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut pada Maret lalu.

Organisasi internasional juga terus menyuarakan keprihatinan atas bencana kelaparan yang melanda lebih dari dua juta penduduk Gaza. UNICEF, badan anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam laporannya selama dua pekan pertama Juli, menyebutkan sedikitnya 5.000 anak di Gaza menerima perawatan akibat malnutrisi akut.

Reinhart kemudian menyoroti banyaknya pesan pribadi dari sejumlah warganet yang mencoba membela atau merasionalisasi situasi tersebut. Menurutnya, tidak ada alasan apapun yang membenarkan anak-anak kelaparan.

"Jika kamu terus mengirim DM yang mencoba membenarkan atau menghapus kesalahan atas kelaparan anak-anak, lebih baik jangan lakukan itu," kata dia.

Setelah mendapat kecaman internasional, militer Israel kini mengumumkan jeda aktivitas militer secara taktis di tiga wilayah berpenduduk padat di Jalur Gaza yakni Kota Gaza, Deir al-Balah, dan Muwasi. Jeda berlangsung selama 10 jam setiap hari, memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan melalui jalur darat maupun udara. Kendati demikian, blokade yang masih diberlakukan membuat distribusi bantuan tetap terbatas dan tidak merata.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement