4. N dari kata "networking"
Aktifkan media sosial. Akunnya jangan di private.
"Bagaimana mau mengenalkan produk kita ke calon pelanggan, kalau orang tidak bisa melihat apa sih yang memang menjadi keunikan produk kita," ujar Indah.
Menurut Indah, meski ini bukan product branding, melainkan personal branding, tapi ikatan dengan pelanggan harus dikuatkan. Sekitar 72 persen keputusan pembeli ketika memilih produk atau layanan dipengaruhi oleh identitas orang yang mengembangkan bisnis.
"Jadi ini adalah salah satu alat buat pengusaha memenangkan kompetisi," ujarnya.
Selain itu, cobalah untuk memperbanyak kolaborasi. Buka kesempatan dengan makan siang bersama dengan teman atau klien.
5. D dari kata "digital"
Saat ini, peran digital dalam pengembangan bisnis sangat masif. Memilki akun media sosial adalah sesuatu yang murah, bahkan tidak berbayar.
Sebaiknya, akun diaktivasi. Itu salah satu cara termudah membangun personal branding.
"Harapannya, ke depan bagaimana personal branding menjadi fondasi untuk pelaku usaha. Mereka harus bangun itu sebelum mau jualan apa, mau bisnis apa, mau untung berapa, mau buka toko di mana, mulai dari diri sendiri dulu, kekuatannya di mana, karena orang lain membeli produk kita dari apa yang kita punya," papar Indah.
Kesalahan dalam membangun personal branding menurut Indah adalah tidak percaya diri pada diri sendiri. Apalagi jika pebisnis memang memiliki potensi besar dan berpengalaman.
"Apresiasi diri kita, sekecil apapun, seminim apapun, bangun itu," kata Indah.