Biasanya, tujuan dari orang yang melakukan flexing adalah agar orang lain berpikir dengan cara tertentu tentang dirinya. Tujuannya bisa untuk menunjukkan status, memberi isyarat kepada orang lain akan sesuatu, atau meyakinkan bahwa dirinya kaya, menarik, atau populer.
Dalam bukunya yang berjudul Brandwashed, pakar pemasaran Martin Lindstrom memaparkan bahwa orang dengan harga diri rendah akan lebih bergantung pada brand ternama, dibandingkan orang dengan harga diri lebih tinggi. Bahkan, Lindstrom mengklaim bahwa semakin besar logo pada pakaian, semakin rendah harga diri.
Itu menjadi cara untuk memberi sinyal kepada orang lain bahwa dia punya uang. Dengan kata lain, semakin nyata flexing yang dilakukan, semakin sedikit rasa percaya diri yang dimiliki. Untuk sesaat, mungkin materi memberikan suntikan rasa percaya diri, namun itu adalah rasa percaya diri yang salah.