Faktor risiko endometriosis di antaranya ialah kelahiran prematuritas, berat badan lahir rendah, dan minuman berbasis soya saat hamil anak perempuan. Bayi perempuan yang alergi susu sapi dan diberi susu soya juga dapat meningkatkan risiko endometriosis. Namun, jika tidak ada bawaan genetik, ibu hamil bisa tidak perlu menghindari soya.
"Risikonya (soya) tinggi, tapi harus ada faktor genetik jadi memang ada bakat endometriosis plus faktor pencetusnya, baru ada gejala,” jelas dr Luky yang praktik di RS Pondok Indah – IVF Centre ini.
Endometriosis merupakan permasalahan kesehatan reproduksi yang cukup umum dialami oleh perempuan Indonesia. Sering dikaitkan sebagai "pemupus" kesempatan perempuan untuk memiliki keturunan, endometriosis ditandai dengan munculnya rasa nyeri yang luar biasa saat haid.
Selain nyeri haid, ada pula sensasi kram hebat di bagian bawah perut atau panggul. Penderitanya juga dapat mengeluarkan volume darah yang berlebih ketika menstruasi.