AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Terhentinya aliran darah secara tiba-tiba dapat menimbulkan gejala yang beragam, tergantung organ yang terpengaruh. Terkadang, suplai darah ke mata terputus, hingga menyebabkan strok mata.
Meskipun dapat diobati jika didiagnosis lebih awal, kondisi ini dapat menandakan strok yang lebih serius. Ada semakin banyak bukti bahwa kerusakan dini pada pembuluh darah kecil yang mengarah ke mata dapat memprediksi risiko orang kena penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
Terkadang, penyumbatan ini menyebabkan perubahan penglihatan secara tiba-tiba. Penderitanya akan merasakan pandangannya kabur, ada area gelap, atau bayangan.
"Strok okular (mata) dapat menjadi tanda peringatan kemungkinan serangan strok yang lebih serius," tulis Harvard Health.
Dilansir laman Express, Kamis (9/3/2023), ketika terjadi, strok mata hampir selalu menyerang hanya pada salah satu mata. Kabar baiknya, penglihatan kembali 80 persen ketika terjadi penyumbatan yang tidak terlalu parah di arteri lebih kecil.
Hanya saja, kondisinya tetap berbahaya. Sebab, kurangnya aliran darah ke jaringan yang terletak di bagian depan saraf optik dapat menimbulkan konsekuensi mengerikan bagi penglihatan jika pengobatan ditunda.
Saraf optik mentransmisikan sinyal ke otak dan membawa jutaan serabut saraf dan pembuluh darah. Ketika benar-benar terputus dari suplai nutrisi dan oksigen, maka jaringan saraf rusak, yang dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan. Situs web Penn University, AS mengatakan orang dengan strok mata biasanya merasakan sekelumit peringatan dini.
"Kebanyakan orang dengan strok mata mengalami kehilangan penglihatan di satu mata saat bangun di pagi hari tanpa rasa sakit," tulis Penn University.