Jumat 10 Mar 2023 04:15 WIB

Gejala Strok Terasa di Mata Begitu Bangun Pagi, Penderitanya tak Alami Nyeri

Gejala tersebut dapat menjadi tanda peringatan risiko strok yang lebih parah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang perempuan menutup matanya dengan tangan (ilustrasi). Ada semakin banyak bukti bahwa kerusakan dini pada pembuluh darah kecil yang mengarah ke mata dapat memprediksi risiko penyakit kardiovaskular yang akan datang.
Foto:

Beberapa orang merasakan area gelap atau bayangan dalam penglihatannya yang memengaruhi bagian atas atau bawah bidang visualnya. Gejala lain ialah hilangnya kontras visual dan sensitivitas cahaya.

"Orang-orang tertentu mungkin memiliki risiko kondisi yang lebih tinggi karena bentuk cakram mereka," tulis pusat medis akademik terkenal di dunia di Philadelphia Penn Medicine.

Ini karena serabut saraf yang berjalan ke otak dan turun ke saraf optik harus masuk ke mata melalui lubang yang disebut foramen optik. Jika foramen seseorang lebih kecil dari rata-rata, maka hal ini dapat menyebabkan saraf optik menjadi sesak.

"Meskipun hubungannya tidak dipahami dengan baik, orang yang memiliki penyakit kardiovaskular yang signifikan dan juga mengonsumsi obat viagra lebih berisiko terkena penyakit tersebut," tulis badan kesehatan itu.

British Heart Foundation menyatakan bahwa diagnosis cepat menawarkan peluang terbaik untuk pemulihan. Idealnya, strok mata harus didiagnosis dalam waktu empat jam untuk mengeluarkan gumpalan dengan memijat mata.

Lembaga itu menyarankan agar orang yang tiba-tiba kehilangan penglihatan untuk segera menemui dokter. Hanya saja, sebagian besar pasien tidak mendapatkan bantuan spesialis selama 24 jam atau lebih.

"Itu artinya sudah terlambat untuk perawatan," kata konsultan ahli bedah mata di Rumah Sakit Mata Moorfield, Pearse Keane.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement