Kamis 16 Mar 2023 18:49 WIB

Perokok Pasif Didorong Lebih Berani Luapkan Protes ke Perokok Aktif

Mayoritas orang tak berani tegur langsung perokok agar berhenti merokok di dekatnya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kampanye berhenti merokok (ilustrasi). Merokok itu bukanlah budaya, melainkan kebiasaan turun-menurun yang tidak baik dan tidak sehat.
Foto:

Guna mengubah perilaku sosial merokok secara sembarangan dan tak bertanggung jawab, menurut Rita, bisa dilakukan dengan upaya makro dan mikro. Upaya makro direalisasikan dalam sebuah kebijakan atau aturan yang dibuat oleh negara. Hanya saja, hal ini dinilai sangat musykil karena dinamika politik dan kepentingan selalu melingkupinya.

"Kalau diibaratkan upaya makro itu seperti tank, yang kalau belok itu bagian ujungnya lama banget untuk ikut belok juga. Nah aturan, kebijakan, yang dibuat negara itu bisa saja terwujud, namun perlu jalan yang panjang, perjuangan panjang," kata Rita.

Adapun upaya mikro, menurut Rita, lebih mungkin diwujudkan di lingkungan masyarakat, meskipun dampaknya kecil. Rita mengatakan bahwa gerakan atau ekspresi yang menunjukkan perasaan terganggu atau ketidaksukaan terhadap perilaku merokok termasuk pada upaya mikro.

"Itu yang bisa dibangun. Kita bisa menegur, bangun kesadaran bahwa menegur itu adalah hak kita, bentuk ekspresi kita. Saya yakin kalau semakin banyak orang yang berani menegur akan bisa mendorong ke hal yang makro," kata Rita.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement