Jumat 24 Mar 2023 04:00 WIB

Kepadatan Tulang yang Rendah Dikaitkan dengan Risiko Demensia

Keropos tulang sering meningkat karena kurangnya aktivitas fisik dan anutrisi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Demensia (ilustrasi). Kepadatan tulang yang rendah dan demensia adalah dua kondisi yang umumnya memengaruhi orang tua secara bersamaan.
Foto:

Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, penyakit lain dan penggunaan obat, serta riwayat demensia dalam keluarga, para peneliti menemukan bahwa dalam waktu 10 tahun, orang dengan total kepadatan tulang tubuh terendah 42 persen lebih mungkin mengalami demensia. Itu jika dibandingkan dengan orang yang berada di kelompok tertinggi.

"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa faktor-faktor seperti diet dan olahraga dapat memengaruhi tulang secara berbeda dan juga risiko demensia," jelas Ikram.

Meskipun penelitiannya telah menemukan hubungan antara keropos tulang dan demensia, namun Ikram menyebut penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara kepadatan tulang dan kehilangan memori. Ada kemungkinan bahwa keropos tulang dapat terjadi pada fase awal demensia, bertahun-tahun sebelum gejala klinis muncul.

"Jika demikian, keropos tulang dapat menjadi indikator risiko demensia dan orang-orang dengan keropos tulang dapat menjadi target skrining dan perawatan yang lebih baik," kata Ikram.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement