AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Sebuah studi mengungkap bahwa mereka yang memiliki kepadatan tulang yang rendah lebih mungkin terkena demensia dibandingkan mereka yang memiliki kepadatan tulang yang tinggi. Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam edisi online Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology.
Penulis studi, Mohammad Arfan Ikram dari Erasmus University Medical Center di Rotterdam, Belanda, menjelaskan bahwa kepadatan tulang yang rendah dan demensia adalah dua kondisi yang umumnya memengaruhi orang tua secara bersamaan. Utamanya karena keropos tulang sering meningkat karena kurangnya aktivitas fisik dan nutrisi yang buruk selama demensia.
"Namun, hanya sedikit yang diketahui tentang keropos tulang yang terjadi pada periode menjelang demensia. Penelitian kami menemukan bahwa keropos tulang memang sudah terjadi sebelum demensia dan dengan demikian terkait dengan risiko demensia yang lebih tinggi," kata dia, seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (23/3/2023).
Penelitian ini melibatkan 3.651 orang di Belanda dengan usia rata-rata 72 tahun yang tidak menderita demensia pada awal penelitian. Selama rata-rata 11 tahun, 688 orang atau 19 persen mengalami demensia.
Para peneliti memakai sinar-X untuk mengidentifikasi kepadatan tulang. Peserta diwawancarai setiap empat sampai lima tahun dan menyelesaikan tes fisik seperti pemindaian tulang dan tes demensia.
Dari 1.211 orang dengan total kepadatan tulang tubuh terendah. Sebanyak 90 orang mengalami demensia dalam waktu 10 tahun, dibandingkan dengan 57 dari 1.211 orang dengan kepadatan tulang tertinggi.