Pada usia SD, ajarkan bagaimana laki-laki dan perempuan tidak boleh saling memperlihatkan alat kelaminnya. Lalu, memasuki usia SMP, ajarkan anak mengenai siklus menstruasi.
Edukasi itu seharusnya diajarkan di lingkup keluarga dari awal. Bila tidak paham, ayah dan ibu bisa meminta bantuan profesional.
"Jadi, jangan sampai kebablasan anak mencari sumber atau informasi sendiri, yang akhirnya dapat dari video porno," ujar Dinda.
Bila anak mendapatkan informasi yang tidak benar, akhirnya mereka berkeinginan melakukan hubungan seksual. Hal ini tentunya sangat berdampak pada kesehatan mereka.
"Kalau tidak mengerti berhubungan bisa sebabkan kehamilan, itu banyak sekali dampak negatifnya," ujarnya.