Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga hingga lima cangkir per hari memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung iskemik dan strok dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.
Rekan penulis studi, Woolf, menunjukkan bahwa alih-alih mengukur efek langsung dari minum lebih banyak teh, kopi, atau minuman berkafein lainnya, studi tersebut memperkirakan tingkat kafein menggunakan varian genetik yang memetabolismenya. Di dunia nyata, dia mencatat orang biasanya meminumnya dengan susu, gula, dan mungkin juga camilan, yang semuanya dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Keterbatasan lainnya adalah penelitian ini berfokus terutama pada orang-orang keturunan Eropa. Sebaiknya, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menenggak secangkir kopi ekstra dengan harapan bisa menurunkan lemak tubuh.
"Seseorang harus berkonsultasi dan mendiskusikan topik tersebut dengan penyedia medis untuk menentukan apakah itu akan aman dan bermanfaat," ujar Woolf.
Walaupun hasil penelitian ini tampak menjanjikan, tidak ada jaminan bahwa orang akan menurunkan berat badan atau menghindari diabetes hanya dengan meningkatkan asupan kafein harian.