Sabtu 20 May 2023 10:00 WIB

Ilmuwan Irlandia Sarankan Nama Baru untuk Menyebut Obesitas, Jadi Apa?

Obesitas dinilai perlu terdengar seperti penyakit, tak bikin orang jadi malu.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pria obesitas berjalan di atas treadmill. Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah obesitas harus digolongkan sebagai penyakit atau tidak.
Foto:

Ada pula pakar yang berpendapat bahwa mengategorikan obesitas sebagai penyakit dan bukan konsekuensi dari perilaku justru tidak membantu pasien. Psikiater Max Pemberton mengatakan hal itu menyingkirkan tanggung jawab pribadi dan menempatkannya pada penanganan dokter semata.

Pemberton menyebut, penyakit menunjukkan bahwa ada keniscayaan kondisi dan sebenarnya tidak harus terjadi seperti itu. Sementara itu, obesitas tidak sepenuhnya demikian.

Sebagai perbandingan, ada komponen genetik yang membuat sebagian orang cenderung kecanduan merokok daripada orang lainnya. Faktanya, pakar tidak mengklasifikasikan kebiasaan merokok sebagai penyakit.

"Kita memahaminya sebagai perilaku yang bisa kita pilih, bahkan mereka yang memiliki kecenderungan genetik untuk menjadi gemuk bukanlah budak DNA mereka," kata Pemberton.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement