Kamis 25 May 2023 00:09 WIB

Mengenal Terapi Konversi yang Digunakan untuk Meluruskan Orientasi Seksual LGBT

Terapi konversi ditujukan untuk kembalikan orientasi seksual orang sesuai fitrahnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Aksi tolak LGBT di depan Kantor Wali Kota Depok, Jumat (31/1/2020). Beberapa dari penyedia layanan terapi konversi mengajarkan perilaku maskulin dan feminin stereotip atau menggunakan hipnosis untuk mencoba mengubah pola pikir ketertarikan sesama jenis.
Foto:

2. Medis

Terapi medis termasuk pemberian obat-obatan, hormon, atau terapi steroid. Dalam kasus ekstrem, operasi yang menegaskan gender dilakukan untuk menetralkan orientasi seksual, terutama di kalangan transgender.

3. Berbasis iman

Dalam beberapa praktik keagamaan, homoseksualitas dan bentuk lain dari ekspresi dan identitas gender terkadang dipandang sebagai kejahatan. Terapi konversi terkadang dilakukan oleh pendeta atau penasihat spiritual lainnya.

Cercaan dan doa anti-gay bisa termasuk di dalamnya. Dalam kasus yang parah, terapi juga bisa termasuk pemukulan, pembelengguan, pengurangan makanan, dan bahkan pengusiran setan.

Pada 2013, American Psychiatric Association (APA) menghapus "gangguan identitas gender" dari manual diagnostiknya. APA kini mengacu pada teknik terapi konversi sebagai upaya perubahan orientasi seksual (SOCE) atau upaya perubahan identitas gender (GICE).

Itu menciptakan istilah untuk membedakan dari bentuk terapi berbasis bukti. Tetapi, penyedia layanan yang biasanya tidak berlisensi sering kali dapat menyamarkan istilah yang mereka gunakan agar tidak ketahuan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement