Ada gangguan hasrat, gangguan gairah, gangguan orgasme, dan gangguan nyeri seksual. Usia rata-rata peserta adalah 58,8 tahun, dengan rentang usia antara 34-80 tahun. Durasi rata-rata pasien mengidap diabetes adalah 8,6 tahun, berkisar antara 0-30 tahun.
Hasilnya, indeks fungsi seksual perempuan pengidap diabetes tipe dua dalam studi itu terbilang rendah. Domain gairah tercatat memiliki skor terendah sebesar 2,13 atau 35,5 persen dari skor maksimal.
Domain lain juga memiliki skor rendah di bawah 50 persen, termasuk hasrat, lubrikasi, orgasme, dan nyeri. Hanya aspek kepuasan yang lebih dari 50 persen.
Dengan kondisi itu, Ratna menyarankan tidak menyepelekan risiko disfungsi seksual perempuan pengidap diabetes. Dia mencontohkan, pada permasalahan lubrikasi vagina, jika ada tindakan untuk mengatasinya maka itu bisa memperbaiki siklus respons seksual sebelumnya.
Caranya ialah membangun hasrat terlebih dahulu baru kemudian pasangan memberikan stimulasi mekanik. Aspek psikologis juga dinilainya penting.
Ratna menyarankan memperbaiki komunikasi dengan pasangan, dan menyamakan sudut pandang mengenai aktivitas seksual yang diinginkan. Begitu pula terkait penanganan diabetes.
"Kalau diabetes dikendalikan dengan baik, kondisi itu bisa diatasi," tutur Ratna.