Selain itu, lanjut Lailatul, beberapa jenis daging, terutama yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Konsumsi berlebihan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan menyebabkan penumpukan plak di arteri yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Mengonsumsi terlalu banyak daging dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti sembelit dan peningkatan risiko kanker usus," kata Lailatul.
Di sisi lain, menurut Lailatul, kekurangan dalam mengonsumsi daging juga memiliki dampak tersendiri, salah satunya risiko anemia. Menurutnya, kekurangan asupan zat besi dari sumber hewani seperti daging dapat meningkatkan risiko anemia defisiensi zat besi.
Jika dikonsumsi tidak berlebihan, lanjut Lail, daging merupakan sumber protein hewani yang kaya akan asam amino esensial, zat besi, zinc, vitamin B12, dan zat gizi penting lainnya. Kekurangan konsumsi daging juga dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12.
Padahal, vitamin B12 yang secara signifikan terdapat dalam daging. Vitamin ini penting untuk fungsi normal sistem saraf dan pembentukan sel darah merah.