Kemiripan wajah diukur menggunakan foto, yang ditandai untuk membandingkan posisi dan ukuran mata, telinga, hidung, dan fitur lainnya. Temuan studi menunjukkan, peserta menilai orang lain lebih menarik jika fitur wajahnya lebih mirip dengan wajahnya sendiri.
Peserta juga menganggap daya tarik wajah orang lain lebih tinggi ketika berasal dari etnis yang sama, dibandingkan dengan orang dari etnis yang berbeda. Mitra kencan yang memiliki wajah serupa juga mendapat skor lebih tinggi untuk penilaian "baik hati".
"Temuan ini mengatasi keterbatasan utama dalam studi sebelumnya yang melibatkan peserta menilai serangkaian foto atau wajah yang dihasilkan komputer," tutur Zhao.
Sebab, belum jelas apakah temuan dari studi sebelumnya bisa digeneralisasikan ke interaksi kehidupan nyata, di mana orang bergerak, berbicara, dan mengubah ekspresi wajah.