Selasa 12 Dec 2023 11:45 WIB

Bisa Dikenali Sebelum Menikah, Ini Ciri-Ciri Calon Suami yang Berpotensi Lakukan KDRT

Perempuan bisa mendeteksi potensi calon suaminya melakukan kekerasan.

Red: Reiny Dwinanda
Tersangka kasus KDRT di Parung Panjang Kabupaten Bogor, IJ (58 tahun). Potensi seseorang melakukan KDRT bisa dilihat dari tabiatnya.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Tersangka kasus KDRT di Parung Panjang Kabupaten Bogor, IJ (58 tahun). Potensi seseorang melakukan KDRT bisa dilihat dari tabiatnya.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kemungkinan besar bermula dari salah pilih pasangan. Korban gagal mendeteksi potensi seseorang yang berbakat melakukan kekerasan.

Sebelum memutuskan untuk berumah tangga, pastikan calon pasangan memiliki keahlian mengelola emosi, kelembutan hati, dan empati tinggi. Bagi perempuan, untuk mendapatkan laki-laki dengan kriteria itu, ada sejumlah indikasi yang bisa diperhatikan.

Baca Juga

Hubungan dengan ibu

Sedekat apa hubungan dia dengan sang ibu? Lihat sikap dan perlakuannya terhadap perempuan yang melahirkannya, apakah cukup hormat, patuh, dan tawaduk. Laki-laki yang hormat terhadap ibunya, biasanya juga akan menghormati perempuan yang menjadi pendamping hidupnya.

Perlakuan kepada yang lemah

Selidiki juga bagaimana ketika dia berjumpa dengan orang lansia, penyandang disabilitas, warga miskin, dan golongan lemah lainnya. Apakah dia punya kemuliaan hati untuk berbagi baik rezeki, perhatian, dan kasih sayang?

Kedekatan dengan anak-anak

Salah satu indikasi orang baik adalah gampang dikerumuni anak-anak kecil. Karena anak-anak itu lugu, polos, dan belum berdosa, sehingga mereka memiliki kepekaan dalam memilih orang baik hati sebagai tempat bermanja dan menjadikannya teman bermain.

Kecintaan pada hewan

Tak hanya kepada manusia, orang dengan ketulusan hati juga cinta terhadap satwa. Ia punya kekayaan hati yang tidak habis dibagi kepada sesama, tetapi binatang pun memperoleh limpahan kasih sayangnya.

Etika di jalan raya

Poin ini untuk menguji kesabaran dan pengelolaan emosinya. Perhatikan cara dia berkendara, menginjak dan melepas rem, berpindah gigi, membunyikan klakson, apakah cukup lembut dalam melakukan itu semua.

Bagaimana cara dia menyalip mobil lain, memberi kesempatan pada orang yang hendak menyeberang, mengalah pada kendaraan kedaruratan (ambulans, damkar). Jalan raya dengan beragam tingkah orang dalam berlalu-lintas menimbulkan tingkat stres yang tinggi. Untuk mengukur seseorang tergolong temperamental atau tidak, bisa diuji di jalan raya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement