AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Keberadaan jasa pengiriman dapat memudahkan konsumen dan pelaku usaha untuk mengirim barang dengan lebih cepat. Namun ada kalanya, barang yang dikirimkan hilang di tengah jalan dan tak pernah sampai ke alamat tujuan.
Kehilangan barang yang dikirim melalui jasa pengiriman tentu sangat tidak menyenangkan. Terlebih, bila barang yang hilang merupakan barang bernilai tinggi seperti perhiasan atau perangkat elektronik.
Menurut Unival Logistics, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sebuah barang atau paket hilang selama proses pengiriman. Sebagian di antaranya adalah pencurian oleh oknum petugas, pencurian paket dari teras rumah oleh orang asing, dan kelalaian dalam proses penanganan paket selama pengiriman.
Dalam jasa pengiriman, suatu barang bisa disebut berharga bila memiliki nilai lebih dari 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 15 juta. Namun tak jarang, jasa pengiriman memberikan garansi kehilangan untuk paket atau barang senilai lebih dari 500 dolar AS atau sekitar Rp 7,5 juta. Berdasarkan hal ini, barang senilai lebih dari Rp 7,5 juta dapat dikatakan sebagai barang berharga.
Harga juga bukan satu-satunya penentu nilai dari suatu barang. Barang yang sulit diganti bila hilang atau rusak selama proses pengiriman juga dapat dikategorikan sebagai barang berharga.
Untuk meminimalisir risiko kehilangan paket berisi barang berharga, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan oleh konsumen atau pelaku usaha yang menggunakan jasa pengiriman. Berikut ini adalah enam hal di antaranya, seperti dilansir Unival Logistics pada Sabtu (22/7/2023):
1. Pantau tiap tahap pengiriman
Pengguna jasa pengiriman biasanya akan mendapatkan nomor resi untuk memantau tiap tahap proses pengiriman. Bila melalui layanan pengiriman ojek daring, konsumen juga bisa memantau pergerakan driver yang mengantar barang secara real time.
Bila menemukan adanya suatu masalah, konsumen bisa segera mengajukan koreksi kepada penyedia jasa. Bila kehilangan terjadi, konsumen juga bisa melaporkan hal tersebut kepada penyedia jasa agar mereka bisa segera mengusutnya.
2. Asuransikan paket
Meski harus mengeluarkan uang lebih, konsumen sebaiknya membayar biaya asuransi untuk pengiriman paket berisi barang berharga. Dengan adanya asuransi, konsumen berhak atas ganti rugi bila terjadi sesuatu pada barang berharga mereka selama proses pengiriman.
Sebagian orang mungkin menilai asuransi sebagai sebuah pemborosan. Namun perlu diingat, ada banyak hal yang mungkin terjadi selama proses pengiriman paket.
3. Pilih jasa terpercaya
Penting bagi konsumen untuk selektif dalam memilih penyedia jasa yang akan mereka gunakan untuk mengirim barang berharga. Pastikan penyedia jasa memiliki layanan yang berkualitas dan reputasi baik. Akan menjadi nilai tambah bila penyedia jasa juga menyediakan asuransi yang baik untuk barang-barang yang mereka kirimkan.
4. Lebih berhati-Hati dalam membuat label
Jangan pernah memberikan informasi terperinci mengenai jenis barang berharga yang ada dalam suatu paket. Hindari pula berbagai informasi yang dapat mengindikasikan bahwa paket tersebut memuat barang yang berharga. Beberapa contoh label yang perlu dihindari adalah emas, perhiasan, jam, atau laptop.
Label lain, seperti "fragile", boleh saja disematkan pada paket berisi barang berharga. Penggunaan label ini bahkan sangat disarankan untuk meminimalisir risiko kerusakan pada barang berharga.
5. Minta tanda tangan penerima
Bila memungkinkan, minta jasa pengirim untuk memberikan tanda terima seperti tanda tangan dari pihak penerima paket. Tanda tangan ini biasanya diberikan oleh penerima paket kepada kurir saat menerima paket mereka.
Hindari pula mengirimkan paket berisi barang berharga ke alamat tujuan yang menyulitkan kurir bertemu dengan penerima. Sebagai contoh, mengirim paket berisi barang berharga ke hotel.
6. Ikuti aturan
Sebagian besar jasa pengiriman memiliki aturan khusus untuk pengiriman barang berharga. Aturan dari masing-masing jasa pengiriman bisa sangat beragam. Bila tak mengikuti aturan ini, ada konsumen bisa kesulitan mengklaim ganti rugi bila barang berharga mereka mengalami masalah selama proses pengiriman.