Selasa 08 Aug 2023 06:00 WIB

Dapat Cuti Melahirkan Lebih Lama, Ibu Lebih Sukses Memberikan ASI

Ada hubungan positif antara waktu cuti melahirkan dengan proses menyusui.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu menyusui (Ilustrasi). Pemberian ASI eksklusif lebih memungkinkan ketika ibu bekerja mendapatkan cuti melahirkan yang lebih lama.
Foto:

Dalam perkembangannya, ada rancangan undang-undang (RUU) tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) 2022 yang menyarankan cuti ditambah menjadi enam bulan. Menurut Naomi, ada beberapa negara dengan pemberian cuti terlama, seperti Bulgaria (13,4 bulan), Yunani (9 bulan) dan Inggris (8 bulan).

Dokter Naomi menyebut cuti melahirkan bermanfaat untuk perbaikan fisik dan mental ibu, sehingga otomatis itu dapat mendukung perkembangan anak yang optimal. Untuk bayi yang mendapat ASI, kondisi imunitas juga bisa lebih baik.

"Imunisasinya rutin karena diberi ASI, otomatis mortalitas lebih rendah. Pemberi kerja sendiri untung karena ibu lebih sehat, tidak sering izin mengantar anak sakit, bekerja juga antusias, dan loyal karena merasa mendapat dukungan dari perusahaan yang mendukung dia dalam menyusui," ujar dr Naomi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement