Beragam gejala lainnya cenderung umum, seperti kelelahan, sehingga bisa disalahartikan sebagai kondisi berbeda oleh profesional perawatan kesehatan. Perubahan aktivitas otak pada pasien pun dapat menyebabkan perubahan perilaku, termasuk mengarah pada depresi.
Berbagai jenis demensia dapat memengaruhi pasien secara berbeda, dan setiap orang akan mengalami gejala dengan caranya sendiri. Sebagian mungkin sulit mengikuti alur percakapan dengan orang lain atau sukar menemukan kata yang tepat ketika mengobrol.
Ada juga yang mengalami disorientasi waktu dan tempat serta kerap mengalami perubahan suasana hati. Untuk benar-benar mengetahui apakah sejumlah gejala yang ada bisa mengarah pada demensia atau tidak, terdapat tes sederhana yang disusun para ahli.
Pakar dari University of Cambridge di Inggris mengatakan kuis tersebut menguji memori dasar dan dapat digunakan untuk skrining pasien dan memulai pengobatan lebih awal. Tes mendeteksi perbedaan aspek memori yang sangat samar dan berpotensi terlewatkan.