Rabu 11 Oct 2023 15:50 WIB

Waspadai Romance Fraud, Praktik Pidana Atas Nama Asmara

Sebesar 27,7 persen penipuan di dunia digital adalah penipuan berkedok asmara.

Red: Friska Yolandha
Waspadai Romance fraud, penipuan berkedok asmara.
Foto:

Umumnya pelaku memajang foto profil menawan demi menarik perhatian, juga dilengkapi data pribadi yang terkesan wah, padahal semuanya palsu. Sejurus kemudian, dia bergentayangan mencari calon korban potensial berdasarkan penelusuran data diri dan berbagai unggahannya. Ia pun mulai mengajak berkenalan, lalu pura-pura tertarik dan mengungkapkan perasaan cinta dalam jangka waktu yang tak lama. Semua dikesankan sangat natural, meski bila dinalar secara akal akan terasa janggal.

Tetapi karena yang dipilih adalah calon korban "potensial", mungkin dianggap kesepian atau dalam pencarian jodoh, sehingga segala tipu daya itu dengan mudah dipercaya. Begitu korban tak banyak menaruh curiga, pelaku terus melaju dengan aksi petualangan asmara yang lebih mendalam, termasuk eksploitasi seksual secara daring. 

Ketika korban dirasa telah jatuh cinta, jurus selanjutnya adalah mulai meminta dana dengan berbagai alasan yang diskenariokan seolah nyata dan mengundang iba. Semisal, pelaku mengaku terkena musibah, bencana, atau alasan kedaruratan lainnya.

Jumlah uang yang diminta pun bertahap, dari nominal tak seberapa, hingga perlahan terus meningkat, agar korban tak menyadari sedang diperas.

Biasanya, kasus penipuan asmara baru terbongkar tatkala korban mulai curiga terhadap hal-hal yang dianggap janggal karena pelaku tidak sempurna dalam memainkan skenario dan tidak berhasil membangun konsistensi. Tetapi memang pada dasarnya segala kebohongan itu akan menimbulkan ketidakkonsistenan dan pasti mencederai logika. Hanya dibutuhkan sedikit kecerdasan untuk mengenali sesuatu yang tipu-tipu.

Mengenali penipu

Tidak terlalu sulit untuk mengenali penipu karena sesuatu yang palsu itu akan menampakkan keganjilannya. Hanya bermodal insting dan logika, modus tipu-tipu sesungguhnya akan mudah dideteksi. 

Akan tetapi manakala rasa telah terlibat di dalamnya, acapkali melumpuhkan logika. Tak heran bila orang yang sedang jatuh cinta dapat melakukan hal-hal bodoh. Kelemahan itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh penipu asmara. Membuat korban jatuh cinta padanya terlebih dulu, lalu menguras uangnya kemudian.

Untuk lebih mudah mendeteksi aksi penipuan asmara, barangkali panduan sederhana berikut akan sedikit membantu, cermati tanda-tandanya.

Cinta kilat. Cinta adalah urusan hati yang memerlukan proses dan tahapan untuk tumbuh secara alami. Perasaan itu akan tumbuh setelah dua orang saling bertemu, mengenal dengan baik satu sama lain, dan muncul ketertarikan.

Bila seseorang yang baru anda kenal secara daring, dia tidak berupaya untuk mengenal lawan kencannya dengan lebih dalam, namun sudah menyatakan cinta dalam tempo yang relatif cepat, pastilah itu omong kosong.

Demi menarik perhatian....

 

 

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement