Kamis 01 May 2025 13:40 WIB

Awas! Ini 5 Tanda Data Keuanganmu 'Bocor' ke Tangan Penjahat Siber

Periksa notifikasi, terutama berkaitan dengan perubahan informasi pribadi.

Red: Qommarria Rostanti
Pencurian data keuangan (ilustrasi). Setidaknya ada lima tanda yang mengindikasikan data keuangan Anda mungkin telah dicuri oleh penjahat siber.
Foto: www.freepik.com
Pencurian data keuangan (ilustrasi). Setidaknya ada lima tanda yang mengindikasikan data keuangan Anda mungkin telah dicuri oleh penjahat siber.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- Kebutuhan untuk melindungi informasi pribadi dinilai menjadi semakin krusial dan tidak dapat diabaikan. Apalagi Utamanya, di era digital yang serba terhubung, di mana jejak daring kita tersebar luas mulai dari interaksi media sosial hingga transaksi perbankan. Peningkatan drastis dalam aktivitas daring, dipercepat oleh kemudahan akses internet dan adopsi teknologi yang meluas, sayangnya juga diiringi oleh peningkatan ancaman siber yang semakin canggih dan beragam.

"Kita semakin sering melakukan transaksi perbankan dan berbelanja daring. Kita menyukainya. Namun, ini juga berarti kita lebih berisiko menjadi korban penipu internet," ujar perusahaan keamanan siber internasional, Kaspersky.

Baca Juga

Berikut ini adalah lima tanda yang mengindikasikan data keuangan Anda mungkin telah dicuri oleh penjahat siber:

1. Jangan abaikan notifikasi

Wajar jika Anda hanya memindai sekilas email-email yang masuk setiap hari karena banyaknya email "tidak penting". Namun, sangat penting untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang sedikit saja terlihat tidak biasa.

"Jangan abaikan notifikasi. Jika Anda menerima email yang memberitahukan bahwa detail akun Anda telah diubah padahal Anda tidak melakukannya, akun Anda mungkin telah diretas," demikian peringatan dari Kaspersky dilansir laman Best Life pada Kamis (1/5/2025).

Ini bisa menjadi indikasi awal bahwa seseorang telah mendapatkan akses tidak sah ke akun Anda dan melakukan perubahan tanpa sepengetahuan Anda. Selalu periksa setiap notifikasi dengan saksama, terutama yang berkaitan dengan perubahan informasi pribadi atau aktivitas transaksi.

2. Perubahan pada media sosial

Perubahan pada algoritma media sosial bisa menjadi pertanda bahwa seseorang telah mengakses data Anda. "Waspadalah terhadap perubahan konten yang Anda lihat di media sosial," kata "peretas topi putih" Ash Shatrieh kepada Daily Mail.

"Pergeseran mendadak, seperti banjir unggahan dalam bahasa yang tidak dikenal atau saran dari akun yang belum pernah Anda interaksikan, bisa mengindikasikan aktivitas mencurigakan. Algoritma media sosial disesuaikan dengan preferensi Anda, dan perubahan tak terduga mungkin menandakan akses tidak sah," kata dia lagi. Jika Anda tiba-tiba melihat lebih banyak konten yang tidak relevan dengan minat Anda atau rekomendasi teman dari akun yang asing, ada kemungkinan akun Anda telah disusupi dan digunakan untuk tujuan yang tidak Anda ketahui.

3Pesan baru tanpa notifikasi

Jika Anda menerima pesan baru tanpa adanya notifikasi yang sesuai, seseorang mungkin telah memiliki akses ke informasi pribadi Anda, termasuk informasi perbankan. "Berhati-hatilah jika Anda mengamati adanya email baru yang belum dibaca tanpa menerima notifikasi yang sesuai dan mengalami keterlambatan dalam pengiriman," kata Shatrieh memperingatkan.

Menurut dia, ini bisa menjadi indikasi bahwa peretas telah mengatur aturan yang dapat mengalihkan atau menyembunyikan email dari kotak masuk Anda, yang menunjukkan bahwa peretas mungkin secara selektif melepaskan pesan tertentu sambil menyembunyikan yang lain. "Periksa pengaturan Kotak Masuk Anda untuk melihat apakah ada aturan yang mengalihkan email ke alamat yang tidak Anda kenal," ujarnya. Perilaku aneh pada email Anda, seperti hilangnya email penting atau munculnya email yang tidak dikenal tanpa notifikasi, harus segera diinvestigasi.

4. Transaksi kecil yang tidak biasa

Peretas mungkin mencoba mencuri sejumlah kecil uang dari akun Anda untuk menguji apakah berhasil. "Periksa laporan bank atau kartu kredit Anda secara teratur untuk transaksi yang tidak sah. Peretas mungkin memulai transaksi kecil sebagai tes sebelum mencoba transaksi yang lebih besar. Tetap waspada, bahkan dengan jumlah yang tampaknya tidak signifikan, dan segera laporkan transaksi mencurigakan apa pun ke bank Anda. Jika Anda melihat upaya pembelanjaan di kartu Anda, segera hubungi bank Anda dan batalkan kartu tersebut," kata dia menjelaskan. Kewaspadaan terhadap setiap transaksi, sekecil apapun, sangat penting karena ini bisa menjadi langkah awal peretas untuk menguras dana Anda lebih banyak di kemudian hari.

5. Peniruan identitas daring

Peretas mungkin meniru Anda secara daring untuk tujuan jahat. "Peretas mungkin menggunakan informasi curian Anda atau akses ke akun Anda untuk menipu kontak profesional Anda atau meniru Anda secara daring," kata Aura, sebuah perusahaan keamanan identitas.

"Waspadalah jika mitra bisnis atau calon klien menyebutkan interaksi aneh yang mereka alami dengan 'Anda' di platform yang tidak Anda gunakan. Selain itu, perhatikan tanda-tanda bahwa seseorang menggunakan identitas Anda untuk melamar pekerjaan, pinjaman, atau mengajukan klaim asuransi atas nama Anda," jelasnya lagi. Jika ada orang yang menghubungi Anda mengenai aktivitas daring yang tidak Anda lakukan, atau jika Anda menemukan profil atau aplikasi atas nama Anda yang tidak pernah Anda buat, ini adalah indikasi serius bahwa identitas Anda telah dicuri dan disalahgunakan.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement