AMEERALIFE.COM, LONDON -- Juru bicara Istana Buckingham pada Rabu (11/10/2023) mengatakan, Raja Inggris Charles III terkejut dengan pecahnya perang di Israel, menyusul serangan yang dilakukan pejuang Palestina, Hamas. Ia pun meminta selalu diberikan informasi terkini terkait kondisi di sana.
“Ini adalah situasi yang sangat dikhawatirkan oleh Yang Mulia dan dia meminta agar terus mendapat informasi terkini,” kata juru bicara tersebut, dilansir Reuters, Kamis (12/10/2023).
“Pikiran dan doanya menyertai semua orang yang menderita, terutama mereka yang kehilangan orang-orang terkasih, namun juga mereka yang secara aktif terlibat saat ini,” ujarnya.
Militer Israel menuturkan korban tewas Israel telah mencapai 1.200 orang dan lebih dari 2.700 orang terluka. Otoritas Hamas di Gaza menyebutkan serangan balasan terhadap daerah kantong yang diblokade telah menewaskan 1.055 orang dan melukai 5.184 orang.
Pada Rabu (11/10/2023), Raja Inggris berbicara dengan Presiden Israel Isaac Herzog dan juga Raja Yordania Abdullah untuk secara pribadi mengungkapkan keprihatinannya terhadap mereka yang menderita.
Raja berusia 74 tahun itu menjadi bangsawan Inggris paling senior yang melakukan kunjungan resmi ke Israel dan wilayah Palestina yang diduduki pada 2020. Dia telah lama menyerukan dialog dan pemahaman antarkomunitas dan agar para pemimpin agama mendorong umatnya untuk menghormati penganut agama lain.
Selama perjalanan, saat bertemu dengan mantan Presiden Israel Reuven Rivlin dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dia berbicara tentang kejahatan Holocaust dan bahaya antisemitisme, serta mengungkapkan kesedihan atas penderitaan dan kesulitan yang dihadapi warga Palestina.
Charles sebelumnya pernah melakukan perjalanan ke....