Sebagai contoh, orang yang memiliki keterbatasan fisik cenderung lebih sulit untuk keluar rumah dan bertemu teman atau keluarga. Mereka juga cenderung lebih sulit untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sukai.
"Mereka jadi lebih terisolasi, dan perasaan terisolasi memiliki efek negatif terhadap kognitif (otak) dan kesehatan emosional," jelas Dr Hashmi.
Tak hanya itu, kekuatan genggaman tangan juga dapat menjadi indikator harapan hidup seseorang. Genggaman tangan yang lebih lemah kerap dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih pendek.
"Kekuatan genggaman yang lebih rendah merupakan tanda dari kelemahan dan berkaitan dengan risiko tehradap komplikasi berbahaya yang lebih tinggi," ujar Dr Hashmi.
Kabar baiknya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih dan memelihara kekuatan genggaman tangan. Salah satu di antaranya adalah melakukan latihan tangan dengan cara meremas bola sekuat mungkin, selama minimal 10 menit, dua kali per hari. Jenis bola yang direkomendasikan adalah racquetball atau squash ball.
Selain itu, penting juga untuk menjaga kecukupan asupan protein dan melatih berbagai anggota tubuh lain. Dengan kata lain, jangan hanya berfokus pada kekuatan genggaman tangan, tetapi kekuatan tubuh secara keseluruhan. Beberapa latihan untuk mengasah kekuatan tubuh adalah berjalan kaki, bersepeda, berenang, yoga, angkat beban, peregangan, berkebun, dan berdansa.