Kamis 23 Nov 2023 18:54 WIB

Sindrom MRKH Sebabkan Perempuan Kehilangan Rahim, Bisakah Diobati?

Gejala sindrom MRKH bisa sangat bervariasi pada setiap orang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi rahim perempuan. Sindrom MRKH menyebabkan seorang perempuan memiliki rahim yang tidak sempurna.
Foto: Freepik
Ilustrasi rahim perempuan. Sindrom MRKH menyebabkan seorang perempuan memiliki rahim yang tidak sempurna.

AMEERALIFE.COM, JAKARTA -- MRKH syndrome, atau juga disebut sindrom müllerian agenesis atau vaginal agenesis, bisa menjadi kekhawatiran bagi sebagian wanita. Akan tetapi kondisi kelainan bawaan yang memengaruhi bagian dalam reproduksi wanita ini terbilang sangat jarang terjadi.

Apa yang perlu diketahui tentang sindrom MRKH?

Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) adalah suatu kondisi langka yang berdampak pada sistem reproduksi wanita. Ciri khasnya adalah rahim dan vagina yang kurang berkembang atau tidak ada, tetapi ovarium dan pola kromosom wanita berfungsi.

Baca Juga

Dalam beberapa kasus, organ lain mungkin juga mengalami masalah perkembangan. MRKH sudah ada sejak lahir, tapi dokter mungkin tidak akan mendeteksinya sampai orang tersebut mencapai usia remaja dan belum memiliki siklus menstruasi.

Dikutip dari Medical News Today, Kamis (23/11/2023), sindrom MRKH mempengaruhi sekitar 1 dari 4.500 bayi perempuan yang baru lahir. Meskipun para ahli yakin jumlah ini mungkin tidak mewakili jumlah sebenarnya karena kasus yang tidak dilaporkan. Kondisi ini sudah ada sejak lahir, namun seseorang mungkin tidak menyadari gejalanya sampai mereka mencapai usia remaja.

Ada dua jenis sindrom MRKH: tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 adalah tipe yang lebih umum dan hanya menyerang vagina dan rahim. Tipe 2 lebih jarang terjadi. Ini memengaruhi area di luar sistem reproduksi, seperti ginjal, telinga, kerangka, dan jantung atau sistem kardiovaskular.

Penyebab dan faktor risiko MRKH.

Penyebab pasti dari sindrom MRKH belum diketahui dan belum jelas. Namun, para ahli percaya bahwa semakin banyak bukti adanya hubungan keluarga menunjukkan bahwa variasi genetik kemungkinan besar menyebabkan perubahan dalam perkembangan sistem reproduksi wanita.

Sindrom MRKH merupakan akibat dari perubahan yang terjadi antara minggu ke-5 dan ke-6 kehamilan, di mana area yang dipengaruhi oleh sindrom MRKH sedang berkembang di dalam embrio. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sekitar 20-30 persen orang dengan sindrom MRKH mungkin memiliki variasi kromosom kecil, yang dikenal sebagai mikrodelesi atau mikroduplikasi, yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap MRKH.

Gejala sindrom MRKH bisa sangat....

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement