Jika dalam rumah tangga hanya membahas perihal tuntut menuntut, maka bisa kehilangan kasih sayang. Seorang suami bisa saja berkata jika ia hanya wajib menafkahi dua genggam makanan dalam sehari.
Begitu juga istri jika hanya menganggap urusan di rumah bukan kewajibannya, maka hilang rasa kasih sayang itu. Seyogianya sama-sama saling mengerti dalam mengurus rumah.
"Main tuntu-tuntutan kok gak enak bener. Kalau masalah kewajiban iya suami mencari nafkah menyelesaikan dapur itu suami, cuma mana kasih sayang istri? Jangan semua dibebankan ke suami," kata Buya Yahya menambahkan.
Buya Yahya juga mengingatkan agar pasutri tidak saling merasa diperbudak satu sama lain. Sebaliknya, ajaran Islam justru menganjurkan keduanya menjadi budak untuk sama lain.
Dengan begitu, pasutri sama-masa menuju muara berkhidmat untuk pasangan. Sehingga ujung dari semua kasih sayang itu adalah pada keindahan. Bayangkan menjadi rebutan masak, berebut mencuci baju. "Kan indah itu MasyaAllah supaya tidak main tuntut-tuntutan," jelasnya.