Dokter dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI, Ph.D, mengatakan demam pada DBD bisa berlangsung beberapa hari lalu membaik, sehingga sering kali dianggap sembuh oleh pasien. Kondisi itu bisa menyebabkan keterlambatan penanganan lalu berkontribusi pada kasus yang berat.
"Yang kita perlu curiga, satu demamnya mendadak, jadi pagi-pagi masih olahraga tiba-tiba sore langsung demam tinggi, kemudian ada sakit kepala luar biasa, lalu saat diperiksa ada pembesaran hati," kata Prof Erni.
Anak-anak, menurut Prof Erni, rentan terkena DBD. Angka kematian akibat DBD lebih banyak pada kelompok usia 5-16 tahun.
"Pada orang dewasa, kasus DBD bisa menjadi berat akibat penyakit penyerta, seperti hipertensi dan diabetes," ungkap Prof Erni.