Selasa 20 Feb 2024 08:21 WIB

Kasus Bullying di SMA Binus Serpong, Mengapa Remaja Mau Dipelonco untuk Masuk Geng?

Anak Vincent Rompies dikabarkan termasuk salah satu pelaku perundungan di sekolahnya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Siswa mengikuti aksi cap tangan saat deklarasi anti bullying. Remaja butuh merasa tergabung ke satu kelompok sebagai bagian dari jati dirinya.
Foto:

Vera menjelaskan orang tua bisa berbincang dengan anak tentang keberadaan geng yang ada di sekolahnya. Cara ini perlu dilakukan baik terhadap anak laki-laki maupun perempuan.

Tanyakan kepada anak bagaimana pandangan mereka tentang geng tersebut. Apakah anak tertarik untuk bergabung atau malah sudah punya geng sendiri? Berikutnya, coba diskusikan aktivitas geng apa yang positif dan negatif.

Vera menyebut anak pelaku perundungan biasanya dekat dengan kekerasan baik secara fisik, baik verbal maupun mental. Misalnya, pengasuhan diwarnai dengan hukuman fisik.

Pelaku bully mungkin hidup di tengah keluarga dengan nilai, misalnya, yang menganggap anak laki berkelahi itu biasa. Anak yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan atau kebalikannya selalu ditekan di dalam keluarga, sehingga banyak memendam keinginan juga bisa tumbuh menjadi perundung.

"Pelaku perundungan juga bisa merupakan korban bully di lingkungan lain di luar gengnya," kata Vera.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement