Paru-paru besi yang dipakai Alexander berwarna kuning dengan bentuk silinder dan banyak mesin rumit, serta roda karet hitam. Alat itu dapat dinaikkan ke ketinggian yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan pengasuh Alexander.
Ada semacam jendela di bagian atas dan empat lubang intip di samping. Sebuah cermin yang dipasang di atas mesin juga memungkinkan Alexander melihat apa yang terjadi di sekitarnya saat berbaring. Mesin itu memiliki bobot hampir 300 kilogram.
Perawat harus melepaskan segel di bagian kepala dan menggesernya agar Alexander bisa berpindah ke tempat tidur bagian dalam. Dalam video yang diposting ke TikTok bulan lalu, Alexander mengatakan bahwa sang perawat membantunya menggunakan toilet.
Meski kini Alexander telah berpulang, paru-paru besi berjasa membantu fungsi tubuhnya dalam waktu yang sangat lama. Bahkan, dia hidup lebih lama dari kedua orang tuanya dan saudara laki-lakinya.
Paru-paru besi Alexander sempat bocor pada 2015. Alat itu diperbaiki oleh mekanik Brady Richards setelah Alexander mengunggah video ke Youtube yang berisi permohonan bantuan untuk reparasi.
Kemajuan dalam bidang kedokteran membuat paru-paru besi menjadi usang sejak 1960-an dan digantikan oleh ventilator modern. Namun, Alexander bertahan menggunakan paru-paru besi itu karena dia merasa sudah terbiasa.